Berjaga-jaga

Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.(Mat 24:42-43)

Anak laki-laki berbadan gembil itu mengusap sebuah nisan dari kayu. Sambil mengusap nisan itu, dia berujar sejumlah kalimat. Kalimat yang diucapkannya serasa mengiris hati para pelayat.
"Selamat jalan papa.... Arya pulang dulu.... Besok Arya ke sini lagi papa...," begitu ucap bocah bernama lengkap Arya Dewangga (4) di Tempat Pemakaman Umum Bahagia, Ciledug, Tangerang. (Kompas.Com, 21Mei 2009)
Arya adalah putera Danu Setiawan pilot yang menerbangkan pesawat Hercules yang mengalami kecelakaan di Magetan. Semuanya begitu cepat terjadi, tak pernah terbayangkan ia akan berpisah dengan ayahnya begitu cepat.

Kepolosan bocah berusia 4 tahun itu tentu saja mengundang haru biru para pelayat. Tak kurang ibunya, Pamela, semakin tersedu dalam tangis. Bisa dimengerti kesedihannya. Ia baru 30 tahun, keluarganya sedang dalam masa bahagia dengan dua anak yang lucu, Arya dan Alisa. Tak terbayangkan sebelumnya bahwa ia akan cepat berpisah dengan suami tercinta.
Semuanya begitu cepat. Datangnya tidak bisa diduga, seperti pencuri di malam hari. Tidak ada firasat dan tanda-tanda. Hal yang sama bisa saja terjadi kepada siapa saja, termasuks aya dan Anda.
Melihat peristiwa di atas, juga banyak peristiwa lain yang terjadi, hanya satu yang bisa dilakukan. Berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. (Mat 24:42-43)
Tuhan memiliki banyak cara dan kesempatan untuk memanggil kita. Sangat menyenangkan jika saat itu tiba kita dalam keadaan siap sedia. Sebaliknya sungguh disesalkan jika saat itu tiba kita belum siap, bahkan kita sedang berkubang dalam dosa. Berjaga-jaga, hidup menurut kehendak Tuhan, melakukan yang baik di mata Tuhan dan sesama, senantiasa berusaha mendekatkan diri kepada-Nya.
Berjaga-jaga berarti juga tetap melaksanakan tugas harian seperti biasa, bekerja seperti biasa, bergaul seperti biasa, hanya dengan kesadaran yang baru. Kesadaran bahwa Tuhan bisa datang kapan saja. Maka dalam bekerja, bergaul, dan melaksanakan tugas sehari-hari, melakukannya dalam nama dan kuasa Tuhan. Menghindarkan diri dari sikap yang tidak benar serta menjauhi hal-hal yang tidak berkenan di mata Tuhan.
Berjaga adalah sebuah sikap bijaksana. Seperti nasihat orang Jawa, "Sakbejo-bejane wong ora eling, iseh bejo seng eling lan waspodo". Semujur-mujurnya orang yang lupa, masih lebih mujur orang yang ingat dan waspada(berjaga).(27-08)





Comments

Popular Posts