Movember


Memasuki bulan November, banyak poster bertuliskan MOVEMBER. Saya tidak tertarik untuk mengetahui apa dasar pemikiran tema movember tersebut. Hanya saja, kata tersebut langsung berbicara dua hal bagi saya. Pertama adalah kata move, dan yang kedua adalah kata remember. Maka saya menyimpulkan bahwa November itu adalah saat yang tepat untuk berpindah dan mengenang.
Pembaca yang budiman. Kesimpulan saya tersebut adalah hasil otak atik gatuk pemikiran hasil melihat poster-poster bertuliskan movember. Tetapi saya memang memiliki pemikiran dengan berpindah dan mengingat. Berpindah, kata ini terdengar kaku dan kurang nyaman. Maka saya akan mengganti dengan kata berubah.
Orang bijak mengatakan bahwa, dalam dunia ini selalu ada perubahan. Tidak ada yang benar-benar abadi. Yang abadi adalah perubahan itu sendiri. Mereka yang tidak mau berubah akan digilas oleh perubahan itu sendiri. Tidak ada tempat yang nyaman bagi seseorang yang sungguh ingin bertumbuh dan berkembang. Meraka harus siap berubah, dan meninggalkan tempat yang nyaman untuk bersarang. Terkadang dibutuhkan hati yang cukup rendah hati untuk memahami perubahan.
Di sini saya bisa memahami ketika Yesus mengatakan bahwa kalau kita mau mengikuti Dia kita harus siap dengan segala ketidaknyamanan. Dia membandingkan bahwa burung memiliki sarang dan serigala memiliki liang, tetapi Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepalanya. Sebuah tantangan bagi para pengikutnya, bahwa untuk mengikuti Dia harus siap berpindah setiap saat, berubah. Tidak ada kenyamanan.
Tentu saja bukan sekadar berubah. Perubahan itu haruslah sesuai dengan rencana Allah sendiri. Mengapa demikian? karena kita adalah anak-anak Allah. Kita ada dan bertumbuh sebagai sebuah keluarga, keluarga anak-anak Allah. Maka apapun yang kita upayakan haruslah sebuah cara meluhurkan nama-Nya. Bagaimana kita sungguh bisa memahami bahwa apa yang kita kerjaan adalah sebuah upaya meluhurkan nama-Nya dan meluhurkan nama kita sendiri? kerapkali jawabannya adalah sederhana. Ketika kita kerap merasa sakit hati, tidak puas, kecewa, dengan apa yang dibuat oleh orang lain, atau bahkan oleh diri kita sendiri; itu adalah sebuah tanda sederhana kalau kita tidak mencari Tuhan. Kita mencari kemegahan diri kita sendiri.
Hal demikian kerap muncul dalam pelayanan, dalam komunitas, dalam hidup beragama. Para pemimpin berkelahi. Para sesepuh saling memaki dan menuduh. Tidak jarang bahwa alasan mereka berkelahi didasarkan pada apa yang suci, pada sebuah pemikiran luhur. Namun karena kurangnya kerendahan hati, niatan luhur itu menjadi luntur dan kabur, karena yang dikejar adalah sekadar hiburan. Sekadar sesuatu yang menyenangkan hati kita sendiri.
Sebuah usaha memuliakan Allah hanya akan terwujud jika dalam setiap pelayanan dan pertumbuhan, kita hanya memikirkan Allah. Entah kita mendapat pujian atau tidak, niat baik diterima atau tidak, sebuah kegiatan berjalan baik atau tidak; tidak membuat kita kecewa dan sakit hati. Karena memang kita tidak mencari pujian dan kebesaran diri. Yang kita cari adalah cinta Allah. Segala macam pelayanan adalah jalan sederhana untuk sampai kepada-Nya.
Maka MOVE bagi saya adalah sebuah langkah awal untuk bisa memahami kehendak Allah. Memahaminya dan berani mengambil langkah untuk berubah dan pada akhirnya berbuah.
Bagian kedua adalah REMEMBER. Ya, bulan November adalah bulan untuk remember, untuk mengingat, dan bertobat. Mengingat kerabat dan sahabat yang telah berpulang ke hadirat-Nya. kita mengenangkannya seraya kita sendiri bertobat. Kita ingat akan segala kedosaan kita, dan mau berubah dan kembali kepada-Nya.
Kerapkali ini tidak mudah. Mengapa demikian, karena kita tidah pernah melakukan tindakan mengingat. Mengingat setiap tindakan, apakah ada yang melukai Tuhan atau tidak. Mengingat untuk kemudian bertobat. Sebuah pertanyaan sederhana adalah, kapan terakhir kali kita masuk ruang pengakuan dosa untuk mengaku dosa?
Tentu pertanyaan ini yang bisa menjawab adalah diri kita sendiri. Menurut pengalaman saya, saya jarang menerima pengakuan dosa orang-orang yang sudah berumur. Mungkin orang-orang tua memilih mengaku dosa kepada romo yang sudah berumur juga. Pengalaman lain ialah, semakin lama seseorang tidak mengaku dosa, mereka biasanya kesulitan meyebutkan dosa-dosanya. Maka saya memiliki guyonan, semakin lama seseorang tidak mengaku dosa, ia semakin suci. Karena mereka kesulitan mengidentifikasi dosa-dosa sendiri.
Itu hanya guyon, tetapi yang benar adalah, semakin lama seseorang tidak mengaku dosa, mereka semakin lemah untuk membedakan mana tindakan dosa dan mana yang bukan. Kepekaan suara hati semakin melemah. Maka semua tindakan dirasa baik dan tidak melawan Allah. Maka remember, bagi saya memiliki arti yang bukan sekadari mengingat, tetapi juga bertobat. Mengingat segala kelemahan diri dan kembali berpaling kepada Allah.
Movember kemudian bagi saya memili arti saat untuk berubah dan bertobat. Saat lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Apalagi kita sedang memasuki masa Adven, saat menyiapkan kelahiran Yesus. Semoga kita memiliki hati yang cukup bersih untuk menyambut kedatangannya.

Tuhan memberkati.
Romo Waris,O.Carm

Comments

Catholic Books said…
Hi Father, I just want to inform you, there are free saints' books available here:

Saints' Books
http://www.saintsbooks.net/

Free Catholic Books
http://catholic-books.blogspot.com/

Saints' Quotes
http://www.saintsquotes.net/

Books written by St Alphonsus Liguori, St Faustina, St John of the Cross, Sacred Music from the Vatican, and others.

They are in the public domain, so feel free to share them, or even publish them for the good of souls.
Merry Christmas!

Popular Posts