What really matter (2)

Sahabat, catatan ini masih berkaitan dengan apa yang begitu berarti dalam hidup kita. Nahhhh, mungkin ada baiknya kita berandai-andai. Karena dari sana akan muncul apa yang sebenarnya kita inginkan. Karena dalam pengandaian, muncul apa yang tersimpan di dalam hati, berada dalam alam bawah sadar kita.
Nah, seandaianya ini ya, Anda ditawari oleh seoarang yang sangat kaya, untuk diajak makan sepuasnya, boleh memilih mau makan di mana saja, makan apa saja; apakah yang akan Anda pilih? Mungkin Anda perlu berpikir mengenai beberapa hal. Pertama, makanan apa yang paling ingin Anda makan. Kedua, rumah makan mana yang menyajikan makanan tersebut dan tentu dengan kualitas yang sangat istimewa. 
Itu tadi soal makanan, sekarang kita beranjak ke soal lain, kepada sesuatu yang tidak jelas. Bayangkan, Anda menemukan sebuah botol. Botol itu unik, maka Anda mengambilnya dan tanpa sengaja membuka tutupnya. Tiba-tiba ada asap keluar dari botol dan segera ada makluk buesarrr keluar dari balik asap. Makluk itu kemudian menawarkan kepada Anda untuk membuat permintaan. Ada tiga permintaan, kira-kira Anda akan meminta apa? Pasti Anda bingung. Tidak apa-apa, ini hanya sebuah pengandaian, maka boleh berandai-andai semampu Anda berimaginasi.

Sahabat, seandainya, ini berandai-andai lagi, kalau apa yang saya contohkan tadi benar-benar terjadi, apa dasarnya membuat permintaan? Tentu berdasarkan beberapa pertimbangan. Misalnya, meminta sesuatunyang mahal harganya, yang sulit dicari, yang menguntungkan dan membuat hidup menjadi lebih menyenangkan.
Ada baiknya kita lihat contoh kasus. Karena kalau disuruh meminta tampa melihat contoh, biasanya kesulitan. Yang saya ambil sebagai contoh adalah Salomo. Dia ini anaknya Daud. Setelah Daud mati, dia menggantikan ayahnya sebagai raja.
Suatu malam dia bermimpi bertemu dengan Tuhan. Lalu Salomo menyampaikan rasa syukurnya pada Tuhan, atas apa yang telah Tuhan berikan kepada keluarganya. Lantas Tuhan meminta Salomo menyebutkan satu permintaan yang akan dikabulkan. Hanya boleh satu, bukan tiga seperti dalam kisah jin botol. 
Karena hanya diminta meminta satu permintaan, Salomo mengajukan sesuatu yang sangat berarti bagi dia. Bukan soal kekayaan, karena dia sudah punya banyak. Bukan kesenangan duniawi juga. Tetapi dia meminta hati yang hijaksana. Dia menyadari siapa dirinya. Dia masih muda, tetapi harus meneruskan kuasa Daud. Jika ayahnya dulu dikenal karena kehebatan dan rasa takutnya kepada Tuhan, maka Salomo tidak ingin mengecewakan ayahnya. Dia ingin menjadi raja yang baik. Bukam karena hebat dalam perang, tetapi adil dalam memerintah. Maka dia minta hati yang bijaksana.
Tuhan amat senang mendengar jawaban Salomo. Karena Salomo tidak meminta kekayaan atau kejayaan. Tetapi salomo meminta kebijaksanaan. Karena Salomo meminta kebijaksanaan, maka Tuhan memberikan kepadanya juga kekayaan dan kejayaan. Wah enak sekali. Karena Salomo meminta sesuatu yang benar-benar berharga dan tepat bagi banyak orang, maka dia juga menerima yang lain, yang tidak dia minta.
Di sini saya belajar untuk mengenal diri saya sendiri. Apakah yang sudah saya miliki, apakah yang sebenarnya sungguh saya butuhkan, dll. Terkadang saya mengejar apa yang sebenarnya tidak saya butuhkan. Saya mencari apa yang tidak perlu sama sekali. Sehingga saya selalu merasa kurang dan kurang. 
Semoga saya bisa belajar dari Salomo, mencari dan meminta apa yang sungguh berarti dalam hidup ini. Bukan sekadar apa yang menyenangkan dan apa yang saya inginkan, tetapi sungguh apamyang saya perlukan dan apa yang memang berguna dalam pelayanan dan hidup mengikuti Yesus. Bagaimana dengan Anda?

Hong Kong, 8 Februari 2014; 09:57am

Comments

Unknown said…
Thanks ya mo renungan nya

Popular Posts