Tukang Sol Sepatu

Saya mengira bahwa di Hong Kong tidak ada tukang sol sepatu. Ternyata dugaan saya salah. Saya menjumpai ada beberapa tukang sol sepatu. Kebanyakan di area MTR station. Ada juga di pasar dan beberapa tempat lain. Yang saya lihat adalah, kebanyakan pelanggannya adalah perempuan. Mereka membawa sepatu yang 'berhak' ke sana. Ada yang patah haknya, atau lepas jahitannya. 
Pata tukang sol sepatu ini membuat sepatu-sepatu yang rusak menjadi 'baru' kembali. Sepatunya masih sama, tetapi menjadi nyaman kembali. Dengan ongkos yang tidak semahal jika dibandingkan membeli baru.
Kemarin, saya melayani pengakuan dosa. Hampir 3 jam saya duduk mendengarkan orang-orang yang datang mengaku dosa. Setelah selesai saya merasa lelah sekali. Karena biasanya saya hanya memasang telinga. Tetapi kemarin saya harus juga memasang otak dan lidah. Mengapa demikian? Karena pengakuan dosa dalam bahasa Inggris, maka saya hatus dobel kerja. Ternyata sangat melelahkan. Sebaliknya, para penitence, atau orang-orang yang batu mengaku dosa, mereka nampak segar dan ceria. Meskipun di ruang pengakuan mereka menangis, walau tidak merauang. Mereka disegarkan setelah membuang segala dosa. Badan mereka masih sama, tetapi hati mereka telah bersih. Seperti sepatunyang baru dibawa ke tukang sol sepatu. Rasanyanseperti baru.
Demikian juga pengalaman perwira Romawi hari ini. Anaknya sakit. Dia datang menemui Yesus dengan harapan anaknya bisa disembuhkan. Perwira ini menempuh perjalanan cukup jauh untuk bisa berjumpa dengan Yesus. Dia yakin Yesus bisa membuat hidup keluarganya baru kembali, segar kembali. Setelah berjumpa dengan Yesus, perwira ini mengutarakan niatnya. Yesus yang mendengar itu hanya berkata, "pulanglah, anakmu hidup." Perwira itupun pulang. Sesampai dimrumah dia menjumpai anaknya sudah sehat. Ketika dia bertanya kapan anaknya mulai sehat, dia mendapat jawaban bahwa pada saat Yesus berkata 'anakmu hidup', saat itulah anaknya sehat. Merekapun bergembira. Hidupnya menjadi baru. Mereka masih sama, apa yang dijalani masih sama, tetapi sekaligus tidak sama lagi. Hidupnya dibaharui. Ada semangat baru, ada keyakinan baru. Seperti sepati yang baru dibawa ke tukang sol sepatu.
Sepatu yang baru dibaw ke tukang sol sepatu itu bisa rusak kembali. Apalagi kalau memakainya tidak dengan hati-hati, dia bisa cepat rusak. Setelah mengaku dosa, kita juga bisa jatuh lagi ke dalam dosa. Hati menjadi kotor kembali. Apalagi kalau kita tidak berhati-hati, maka akan cepat terjatuh ke dalam dosa.
Semalam hujan es melanda beberapa wilayah Hong Kong. Hari ini, menurut ramalan akan ada badai juga. Maka semua diminta berhati-hati. Waspada, berhati-hati, berjaga-jaga adalah sikap yang bijaksana. Tetapi kalau hal burik memang datang dan kita tidak bisa menghindarinya, setidaknya kita tahu ke mana jarus pergi memperbaiki diri. Kalau sol sepatu yang rusak, kita tahu di mana tukang sol sepatu berada. Kalau hati yang kotor kita ke mana harus membersihkanny? Kalau dosa bertimbun, kita tahu ke mana mohon ampunan.

Hong Kong, 31 Maret 2014, 08:20

Comments

Popular Posts