Preparing for Christmas, day 21

PREPARE HIM ROOM

Preparing for Christmas

Daily Meditation with St. Therese of Lisieux


Day 22

Saturday 3rd week of Advent 

December 17th


Kutiban Injil:

Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Matius 1:17

Refleksi:

Family Tree

Hari ini mendapatkan cerita mengenai silsilah keluarga dari Yesus. Ada 42 keturunan yang dibagi menajdi tiba bagian yang dimulai dari Abraham. Dari Abraham sampai kepada Raja Daud ada 14 keturunan, dari Raja Daud sampai kepada waktu pembuangan di Balilonia ada 14 keturunan, dan dari sana sampai kepada Yesus ada 14 keturunan.
Kisah mengenai silsilah Yesus ini menunjukkan banyak aspek dalam kehidupan yang bisa dipelajari. Karena dalam keluarga ada yang sifatnya menurun, misalnya kharakter atau bahkan penyakit. Maka membandingkan silsilah Yesus dengan silsilah keluarga kita sendiri selalu memiliku dua aspek: pertama aspek pengenalan akan Yesus yang lebih mendalam dan aspek mengenal diri sendiri secara lebih gamblang.

Tidak semua orang baik

Membaca secara singkat apa yang dituliskan oleh penginjil, kita langsung bisa menarik kesimpulan bahwa tidak semua leluhur Yesus itu orang baik-baiks aja. Bahkan ada skandal yang terjadi, yang kalau terjadi hari ini mungkin akan sangat menghebohkan. Dan skandal itu terjadi dalam sosok-sosok yang sangat dihormati, sangat disanjung tinggi. Misalnya Yehuda dan Daud. Mari kita lihat sanjungan yang diberikan kepada Yehuda.
Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu. 
Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?
Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa. 
Siapa yang tidak gentar mendnegar pujian sedemikian hebat. Lantas siapa yang kemudian menjadi leluhur Yesus melaluinya? Apakah anak dari permaisurinya? Injil mencatat bahwa Yehuda memperanakkan Perez dan Zerah dari Tamar. Ini sangat menarik dan sedikit memalukan. Karena memalukan sebenarnya saya engnggan menceritakan, tetapi karena tercatat dalam Kitab Suci, baiklah saya bagikan ceritanya.
Yehuda, anak sulung Yakub memiliki tiga anak laki-laki, Er, Onan, dan Syela. Er dia nikahkan dengan seorang perempuan bernama Tamar. Dalam perjalanan waktu, Er meninggal. Maka jadi jandalah si Tamar ini. Menurut hukum, Yehuda harus menikahkan anaknya yang kedua, si Onan, dengan Tamar untuk mendapatkan keturunan darinya. Tetapi Onan ini agak ‘jahat’. Pada malam dia ‘menghampiri’ Tamar, dia membuang air maninya di luar. Maka sekarang kita mengenal istilah ‘onani’ dari kisah Onan ini. Tindakan Onan ini dipandang jahat oleh Tuhan, maka matilah si Onan ini.
Yehuda seharusnya memberikan Syela sebagai suami Tamar, tetapi ia merasa enggan. Dimintanya Tamar pergi ke rumah orangtuanya dengan alasan menunggu Syela dewasa.
Singkat cerita, matilah istrinya Yehuda. Dengan kawan karibnya dia pergi hendak memotong bulu domba. Si Tamar mendnegar bahwa bapak mertuanya itu hendak pergi ke suatu tempat. Maka dia melepaskan pakaian yang menandakan bahwa dia janda dan menggantinya dengan yang lebih “sekseh”. Kemudian dia duduk di pinggir jalan.
Lewatlah Yehuda dan tertarik dengan perempuan yang duduk di pinggir jalan itu. Lalu singkat cerita terjadilah apa yang menjadi kehendak mereka. Setelah kejadian, Tamar meminta kalung, tongkat dan tanda meterai sebagai persekot. Dan kemudian lahirlah daripadanya anak kembar.

Cerita di atas bukanlah cerita yang baik, tetapi bandingkan dengan kutipan yang sata tautkan di atas. Bagaimana mereka memuji Yehuda meski dia memiliki sejarah yang kurang baik. Masih ada banyak lagi cerita-cerita yang kurang baik yang menghiasi leluhur Yesus. Tidak perlulah menceritakan semuanya.
Cukuplah untuk memahami bahwa ada leluhur Yesus yang kurang baik. Tetapi itu bukan alasan untuk menolak Yesus, bukan alasan untuk mencela Yesus. Tetapi sebuah kesadaran bahwa Allah juga memakai manusia-manusia berdosa sebagai sarana penyalur keselamatan.
Di sini saya merasa sedikit lega. Huhhh… karena saya juga orang berdosa. Maka melihat leluhur Yesus yang tidak semuanya baik ini, memebri sedikit kekuatan pada saya bahwa Tuhan bisa memakai orang yang berdosa juga untuk menyalurkan rahmat-Nya. Tentu saja harus mau bekerja sama dengan-Nya.

Para perempuan

Ketika membaca silsilah Yesus ini, saya selalu tergoda untuk mencatat dengan saksama perempuan-perempuan yang tercantum di sana. Ada 42 keturunan, dan disebutkan ada 5 orang perempuan di sana. Hal yang menarik adalah, para perempuan itu sebagian disebutkan dalam rangka hal-hal yang “kurang elok.”  Inilah kelima perempuan itu.
Tamar. Sudah saya ceritakan di atas bagaimana kisahnya. Yang kedua adalah Rahab. Menurut Kitab Yosua, dia adalah mantan “PSK”. Yang ketiga adalah Ruth. Kisah mengenai ibu ini sangat menarik, bak cerpen saja membacanya. Kalau Anda tertarik, bacalah Kitab Ruth, dan nikmatilah ceritanya yang sedikit begitulah.
Lalu ada Batsyeba. Dia masih istri Uria ketika menerima Raja Daud di kamarnya. Saya tidak mau menyalahkans alah satu pihak, karena pasti keduanya saling terkait, istilahnya mau sama mau. Memang anak hasil “hubungan gelap” itu meninggal. Kemudian ketika Batsyeba sudah sah menajdi istri Daud, lahirlah daripadanya Salomo.
Lalu perempuan kelima adalah MARIA. Apakah saya perlu menceritakan siapa dia? Saya rasa tidak perlu.
Sedikit simpulan dari para perempuan ini adalah, Allah memakai pula orang-orang “luar negeri” sebagai nenek moyang Yesus. Karena mereka perempuan maka disebut nenek, kalau laki disebut kakek. Yang kedua, mengulang data di atas, Allah memakai juga orang-orang yang berdosa sebagai jalan tercapainay rencana keselamatan. Tetapi Allah akan memeprsiapkan secara khusus pribadi yang akan berhubungan langsung dengan Sang Penebus.

Membersihkan apa yang kotor

Dalam uraian di atas, saya menyinggung cukup kuat akan leluhur yang tidak baik, yang kotor. Dalam pengalaman banyak keluarga, tindakan kurang terpuji yang dilakukan oleh leluhur bisa memberi pengaruh kepada keturunannya. Kalau leluhur kita memiliki janji dengan kuasa kegelapan, efeknya akan ditanggung pula oleh anak-anaknya.
Maka ada pola membersihkan pohon. Bukan dengan membuang dahan-dahan yang rusak, tetapi melepaskan ikatan-ikatan yang menyiksanya. Tentu untuk melepaskan ikatan-ikatan itu harus dilakukan oleh “tukang kebun” yang professional. Tidak bisa dilakukan sembarangan, karena bisa merusak keseluruhan pohon.
Kerapkali kita tidak mengetahui apa yang terjadi dengan leluhur kita. bahkan kita dengan mudah kehilangan jejak hanya beberapa generasi saja. misalnya saya, sudah tidak mengenal lagi orang tua dari kakek buyut saya. Apa yang terjadi dengan mereka, dan seterusnya. Lantas bagaimana saya mesti bersikap?
Hal pertama adalah mendoakan mereka. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi, maka mendoakan bagi kebaikan mereka. Kalau saja mereka pernah melakukan sesuatu yang kurang berkenan bagi Allah, kiranya mereka mendapat ampun. Kita bisa mempersembahkan satu intensi atau beberapa intensi misa bagi mereka. Dan secara bersama-sama dipersembahkan intensi pada hari arwah.
Tentu saja kita berbeda dengan Yesus yang bukan hanya mampu membersihkan apa yang kurang benar dari seluruh leluhurnya, tetapi juga seluruh manusia. Sedangkan kita, memohon kepada Yesus, agar pohon keluarga kita juga dibersihkan, diluruskan kembali, disegarkan kembali, agar membuahkan hasil yang baik.

Terakhir, melihat pohon keluarga adalah suatu kesempatan untuk mengenal siapa kita. melihat ke sumber, dari mana kita dibentuk dan berasal. Lalu hal sebaliknay juga akan terjadi, kalau leluhur kita ternyata memiliki catatan yang baik, tentu kita tidak ingin melukainya, membuatnya cacat dengan tindakan kita. menjaga nama baik leluhur adalah tanggung jawab kita.

Salam.

Comments

Popular Posts