Shoping dan shaping...
Bulan November dalam hitungan hari akan segera lewat. Digantikan oleh bulan Desember. Tidak terasa, sudah setahun lewat sebulan saya tinggal di Hong Kong. Masih kuat dalam ingatan, kisah setahun yang lalu. Ketika saya sunggung terkesan dengan dunia perbelanjaan di sini.
Waktu itu juga di akhir bulan November, dalam minggu pertama masa Advent. Pengaruh derasnya bujukan untuk berbelanja, membuat saya merenung prihal shoping. Hampir setiap toko menawarkan harga yang baik untuk barang-barang mereka. Hampir semua toko melekatkan label SALE di kaca depan toko mereka. Bahkan ada yang bertuliskan BIG SALE. Pemberian potongan besar-besaran hingga 70%.
Tentu tawaran itu sangat menarik. Bahkan mereka yang tidak hobby shopingpun bisa tergoda karenanya. Bahkan banyak orang sudah menyimpan uang mereka cukup lama, menabung, untuk berbelanja pada musim bulan Desember. Musim di mana ada potongan harga besar-besaran.
Shopping itu baik kalau memang dibutuhkan. Tetapi saya mengingatkan untuk tidak melupakan shaping. Jadi selain shoping, lakukanlah shaping. Apa maksudnya?
Shaping itu secara sederhana berarti membentuk "sesuatu" agar menjadi lebih indah. Shaping berarti juga membentuk pribadi menjadi lebih indah. Pribadi yang indah, yang menarik, pertama-tama bukanlah bentuk fisiknya. Meskipun harus diakui, bentuk fisik akan menjadi daya tarik pertama; tetapi bukan yang utama. Bukan hanya fisik yang harus dishape, hati juga dishape, rasa juga dishape, pikiran juga dishape, nafsu-nafsu juga dishape. Agar meruar pribadi yang menarik, yang memikat, yang luar biasa. Nggak ngerti saya harus menggunakan kata apa. Intinya, pribadi yang hatinya bersih, pikirannya jernih, nafsu-nafsunya terkendali, perasaannya terjaga, dan kalau bisa fisiknya menarik. Hebat khan?
Bagaimana bisa melakukan shaping seperti itu?
Shaping fisik, lakukanlah olah raga yang cukup, yang teratur. Makanlah makanan yang bergizi, yang baik, yang seimbang. Ada teman-teman yang mulai dengan mengurangi porsi daging, ada yang menambah sayuran. Lakukanlah yang terbaik untuk fisik Anda.
Shaping pikiran.
Bisa dimulai dengan membaca. Pikiran manusia dibentuk oleh informasi yang masuk ke dalamnya. Kalau informasi yang dimasukkan adalah sesuatu yang negatif, yang jorok, yang gelap, yang penuh intrik, iri, dendam, sakit hati, fitnah, dll. Maka sesuatu yang akan keluar dari pikirannya juga sesuatu yang buruk.
Maka mulailah memasukkan sesuatu yang jernih. Ada baiknya, sebelum memasukkan sesuatu ke dalam pikiran, bersihkan dulu pikirannya. Lakukan relaksasi pikiran. Bisa dengan meditasi, mendengarkan musik relaksasi, pergi ke alam bebas yang hening tenang. Sesudah itu, mulai masukkan hal-hal yang positif. Masukkan hal-hal yang bersifat optimis. Membaca buku-buku yang lebih positif. Dll.
Shaping hati dan rasa.
Segala kekotoran yang merusak pikiran, juga bisa merusak hati. Jika infprmasi yang dimasukkan ke dalam pikiran adalah hal-hal yang kotor, yang kelam, yang negatif; hatipun akan mengalami hal yang sama. Hati manusia bisa mengeras. Seperti orang yang terkena hepatitis. Hati dan rasa manusia bisa membeku, keras membatu.
Bagaimana membentuk ulang agar tidak keras, agar mencair.
Dimulai dengan melihat hal positif dalam diri orang lain. Dimulai dengan tidak mementingkand iri sendiri. Dimulai dengan melihat sesuatu hingga jauh ke depan, bukan hanya apa yang ada di hadapan kita sekarang. Melihat secara utuh.
Kemudian, mencoba menahan diri untuk tidak melakukan kekerasan. Menunda barang sejenak kalau gejolak itu sudah sampai di leher. Ditunda sejenak, hingga gejolak itu turun, minimal sampai ke pusar. Pada saat itu, situasinya akan berbeda.
Mendengarkan dengan bijak juga melatih rasa. Mendengarkan secara adil, bukan sepihak. mendnegarkan dengan jujur. Mendnegarkan, bukan dengan mendendam.
Memerhatikan orang lain. Berbagi segelas kopi. Mengangkatkan sejenak barang bawaan. Menyapa tukang sapu di taman, mengajaknya ngobrol sejenak. Menyapa orang yang semeja dengan kita di warung makan. Bisa menjadi awal yang baik membuka rasa.
Membuka hati akan yang ilahi.
Shaping yang terbaik adalah, membuka hati akan rencana ilahi.
Ada orang-orang yang begitu marah kepada Yang Ilahi, atas apa yang menimpa hidup mereka. Seolah tidak ada yang baik dan yang benar. Dan semuanya hanya karena Yang Ilahi diam saja. Sudah sering say adengarkan curhat, orang-orang yang merasa diperlakukan tidak adil oleh Yang Ilahi. Pada saat mereka mengalami kemalangan, mereka berteriak kepada Tuhan, dan Tuhan diam saja. Tuhan tidak datang membantu. Mereka kecewa, bahkan kemudian menolak Tuhan.
Jika ini yang terjadi, maka bukan hanya "pribadi yang tidak menarik" yang akan muncul. Tetapi hidup yang akan berlabuh dari satu derita ke derita yang lain. Jatuhnya debu di hidung rasanya sudah seperti dilempar bongkah batu. Semua akan serba kelam, serba jahat, serba menakutkan.
Bagaimana membuka hati yang baik?
Pertama, heningkan hati, heningkan pikiran, heningkan nafsu-nafsu. (meditasi, relaksasi)
Kedua, melepaskan beban di hati, membuang sampah yang menumpuk di hati. (memaafkan, luar biasa dayanya, tetapi kerap dicemoohkan saja). Menyimpan kebencian itu = menyimpan sampah. Makin lama disimpan, dia akan melahirkan banyak penyakit. Mereka yang sulit memaafkan, akan dijangkiti banyak penyakit yang mengerikan.
Ketiga, mendekatkan diri pada Yang Ilahi. Mulai teratur dalam hidup doa. Mulai teratur berkomunikasi dengan Yang Ilahi. Berkomunikasi, menjalin relasi secara pribadi, seperti sepasang kekasih.
ahh, cukuplah hari ini.
Selamat berhari Sabtu.
Besok sudah masuk masa Adven.
Tuhan memberkati.
Hong Kong, 29 November 2014
Comments