mengasihi

Pemilu yang baru saja lewat menyisakan cerita-cerita yang unik. Ada suami istri berkelahi gara-gara beda pilihan. Suami memilih A sedangkan sang istri memilih B. Memang mereka telah belajar berdemokrasi dengan baik, tetapi memiliki paham yang salah. Mereka yang tidak di pihakku berarti musuhku. Jelas sebuah paham yang berbahaya dalam membangun hidup bersama.
Masyarakat selalu majemuk. Artinya ada banyak kelompok di dalamnya, ada yang merah, kuning, biru, coklat, abu-abu, dan masih banyak lagi. Tiap kelompok memiliki semangat yang berbeda-beda dan cara yang berbeda pula dalam bekerja. Maka jika terjadi anggapa bahwa mereka yang tidak satu kelompok dengan kita berarti musuh akan membahayakan kehidupan bersama.

Nasihat Yesus kepada para murid kiranya tepat sekali, “Barang siapa tidak melawan kita, ia ada dalam pihak kita.” Meski berbeda kelompok kalau tidak saling memusuhi sebenarnya mereka berada dalam pihak yang sama.
Lebih jauh lagi, Yesus mengehndaki bahwa setiap orang mengalami hidup yang berkat. Meskipun mereka tidak berada dalam satu kelompok dengan kita, kita berharap bahwa mereka juga berlimpahkan barkat. Menganggap berkat hanya pantas untuk kelompok kita saja adalah tidak benar. Itu sikap yang sangat egois.
Sikap semacam ini akan muncul tatkala kita terbuka akan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan. Bahwa kebenaran dan kebaikan bisa dibuat oleh siapa saja yang berkehendak baik. Rasa curiga dan syak wasangka hanya akan menghancurkan kehidupan bersama saja.
Yesus menghendaki agar kita bisa hidup saling menghormati. Sejatinya tidak ada musuh dalam kehidupan ini. Yang ada hanyalah cara memandang dan mengisi hidup yang berbeda. Seperti sebuah taman yang indah karena berisi berbagai macam bunga. Jika bunga yang satu menganggap bunga yang lain adalah musuh, mereka tidak akan tumbuh dalam kesatuan taman yang memesona.
Berkelahi hanya karena pilihan partai berbeda adalah kekonyolan. Perbedaan akan memperindah kehidupan. Nilai tambah sebuah kasih adalah ketika berani mengasihi mereka yang tidak sekelompok dengan kita, bahkan yang memusuhi kita. (27-09)



Comments

Popular Posts