Doa Rosario, bagian II
Sahabat, pada bagian pertama catatan singkat ini sudah saya
terangkan apa itu doa Rosario dan bagaimana mendoakannya. Bahwa doa Rosario
bukan sekadar mendaraskan doa Bapa Kami, Salam Maria, dan Kemuliaan; tetapi
sebuah proses masuk ke dalam persekutuan dengan Tuhan. Pada bagian ini kita
akan melihat lebih jauh mengenai doa Salam Maria, doa utama dalam doa Rosario.
Juga akan kita lihat apa yang diajarkan oleh Maria melalui doa Rosario ini.
Kesalahpahaman
Ada banyak kesalahpahaman mengenai peran dan posisi Bunda Maria di
dalam hidup kebanyakan umat. Terutama bagi umat non-katolik, banyak sekali yang
menilai salah penghormatan terhadap Bunda Maria. Bukan hanya itu, mereka juga
menyerang umat yang memiliki devosi yang besar kepada Sang Bunda.
Kesalahpahaman itu terutama dalam hal penghormatan dan penyembahan.
Banyak umat dari agama lain menuduh umat katolik menyembah Maria. Mereka
mendasarkan itu pada kenyataan bahwa umat katolik kelihatan lebih mencintai
Bunda Maria dibandingkan Allah sendiri. Acara menghormati Bunda Maria begitu
meriah. Lihatlah di tempat-tempat peziarahan, atau di gereja-gejera, hiasana
kepada Bunda Maria jauh lebih meriah dibandingkan dengan hiasan pada Yesus atau
St. Yusuf atau santo-santa yang lain.
Penghormatan tidak sama dengan penyembahan. Penyembahan hanya
diberikahan kepada Tuhan (Bapa, Putera dan Roh Kudus). Sedangkan kepada yang
lain diberikan penghormatan. Mungkin penghormatan kepada Bunda Maria lebih
meriah jika dibandingkan dengan penghormatan kepada yang lain. Hal ini sangat
bisa dipahami mengingat peran Bunda Maria dalam kehidupan umat. Bunda Maria
memegang peran penting dalam perkembangan Gereja. Yesus sendiri memercayakan
diri-Nya kepada Bunda Maria. Merelakan diri diasuh dan dibesarkan. Bagaimana
mungkin kita tidak menghormati seperti Yesus menghormati bunda-Nya, seperti
Allah yang telah memercayakan Yesus kepada asuhan Maria untuk dididik dan
dijaga. Kitapun mestinya memberikan diri kita untuk dididik dan dijaga.
Maka penghormatan kepada Maria lahir dari Allah sendiri yang
menghormati Maria.
Salam Maria
Mari kita mengurai doa Salam Maria. Mengapa umat katolik memiliki
doa ini. Doa Salam Maria memiliki dua bagian. Bagian pertama diambil dari Kitab
Suci, yaitu dari salam Malaikat dan salam Elisabet. Malaikat Gabriel menyapa
Maria, “salam, Engkau yang diberkati! Tuhan bersamamu.” Sedangkan Elisabet
menyapa Maria sebagai wanita yang terpuji di antara wanita dan terpujilah juga
janin yang ada di kandungannya. Maka mendoakan salam ini berarti kita
menggaungkan kembali salam sederhana yang kita ambil dari Kitab Suci.
Bagian kedua dalam doa Salam Maria adalah sebuah permohonan. “Santa
Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan sampai kami
mati”. Mengapa kita mendoakan ini? Kita percaya bahwa Maria itu suci karena dia
membawa penebus di dalam dirinya. Kita memanggil dia Bunda Allah karena secara
logika sederhana, kalau kita mengakui Yesus adalah Tuhan, maka Maria adalah
Bunda Tuhan.
Banyak orang non-katolik kesulitan dengan ide mohon doa melalui
Bunda Maria, “doakanlah kami…”. Bahkan banyak yang menolak. Baiklah kita
jelaskan dengan cara yang sangat sederhana. Kerap kali kita memohon bantuan doa
dari orang lain, dari pastor, dari orangtua, teman, dll. Juga orang non-katolik
kerap memphon doa dari orang lain, “tolong doakan kami…”. Nah, kalau kita
memohon bantuan orang yang masih hidup di dunia untuk mendoakan kita, mengapa
kita tidak memohon bantuan mereka yang sudah berbahagia bersama Bapa, terlebih
memohon bantuan Maria yang sudah nyata sucinya?
Tidak dapat diragukan lagi bahwa Allah memilih Maria untuk sebuah
tugas yang amat luhur dalam sejarah keselamatan. Maria sejak dahulu, hanya
memiliki satu keinginan, membawa setiap orang semakin dekat dengan Allah,
dengan puteranya. Maria sangat mengenal Yesus. Dengan menghormati Maria dan
memohon dantuan doanya, dia akan membantu kita untuk memahani dan mencintai
Yesus lebih lagi.
Belajar beriman
Bagaimanakah Bunda Maria membantu kita untuk mengenal dan mencintai
Yesus secara lebih? Dia mengajari kita melalui doa Rosario. Itu adalah semacam
sekolah iman. Di dalam doa Rosario, dia memberi petunjuk bagaiman beriman.
Bagaimana masuk ke dalam misteri Tuhan.
Dalam peristiwa gembira, ketika Bunda Maria mendapat kabar dari
malaikat, dia belajar bagaimana menjalankan kehendak Tuhan dalam ketidaktahuan.
Kita bisa masuk ke dalam iman Maria, bagaimana perasaannya tatkala mendengar
kabar Malaikat, bagaimana gejolaknya. Mungkin Bunda Maria juga merasakan
ketakutan. Tetapi bagaimana dia mengolah semuanya itu hingga bisa berkata, “aku
ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan-Mu”. Sebuah teladan iman yang
sangat dalam.
Kemudian kita bisa belajar dari pengalaman Bunda Maria saat
mengunjungi Elisabeth. Ketika menerima salam dari Elisabeth, “terpujilah Engkau
di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu”. Bagaimana perasaannya? Apakah
kemudian ada kesombongan atau tetap rendah hati? Di sanalah kita belajar
kerendahan hati seperti Bunda Maria yang tetap rendah hati.
Kemudian kita juga bisa belajar dari Bunda Maria ketika mendengarkan
ramalan Simeon dan Hanna di Bait Suci. Ketika mereka meramalkan penderitaan
yang akan terjadi. Ketakutankah yang dirasakan Bunda Maria? Herankah? Tetapi
lepas dari semua itu kita belajar bagaimana berserah kepada Allah. Sekali dia
menyerahkan kepada Allah, selamanya dia pegang dan perjuangkan.
Demikian juga dalam misteri-misteri yang lain, dalam misteri sedih,
mulia dan terang. Kita dibawa untuk semakin dekat dengan Allah melalui
peristiwa-peristiwa dalam doa Rosario. Kita dibawa masuk ke dalam Kitab Suci. Dan
inilah inti doa Rosario, kita semakin dibawa untuk masuk ke dalam misteri
Tuhan.
Berdoa Rosario bukan sekadar mengulang-ulang
doa, tetapi sebuah usaha untuk untuk bisa lebih mencintai Tuhan. Berdoa Rosario
berarti belajar mencintai allah seperti Maria dan bersama Maria.
Comments