Semua ini tentang Maria

Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." (Luk 1:41-45)

Semua ini tentang Maria, gadis sederhana dari desa Nasaret. Di usia muda ia telah dipilih Allah untuk mengandung Putera-Nya yang tunggal. Ia tidak memahami semua yang diakatakan malaikat kepadanya. Dalam kesederhanaannya ia hanya berujar "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (Luk 1:38)
Ia yang kerap tidak mampu memahami rencana Allah yang besar hanya bisa mengerti dalam iman. Jawaban kesediaannya telah menuntunnya pada jalan terjal kehidupan. Lebih buruk dari orang miskin di seluruh dunia, ia mesti melahirkan puteranya, Putera Allah, di kandang hina. Semua penginapan telah penuh dan tidak ada rumah yang bersedia menampung mereka. Meski demikian ia tetap setia dengan janjinya, terjadilah padaku menurut rencana Allah.


Yesus kecil terkadang menjengkelkan. Tingkahnya tidak bisa ditebak, tidak jarang merepotkan. Apalagi setelah Yesus dewasa dan mulai pergi untuk mewartakan Injil. Banyak hal tidak dipahami oleh Maria. Meski demikian ia tidak berontak, ia menyimpan semua itu di dalam hatinya. (Luk 2:51)
Maria yang sederhana dan lembut hati ini juga dipuji oleh Yesus. Dipuji bukan hanya kerena telah melahirkan Penebus, tetapi karena telah mendengarkan Firman Allah dan memelihara-Nya (Luk 11:28). Maria adalah teladan bagi setiap pengikut Yesus karena ia setia. Setia kepada Tuhan dan setia kepada ajaran-Nya.
Puncak kesetiaan itu kita lihat di Kalvari. Ketika Yesus dipaku di kayu salib, Maria setia berdiri di kaki salib. Ia setiap di saat banyak orang lari ketakutan dan meninggalkan Yesus. Ia tetap setia. Suatu peristiwa yang mengharukan pun terjadi. Dari atas salib Yesus menyerahkan ibu-Nya kepada Yohanes sebagai lambing penyerahan kepada kita. Maria telah diberikan Yesus kepada kita(Yoh 19:27). Di sana pula kita saksikan peristiwa yang menggetarkan hati. Ia yang di Betlehem menimang anaknya yang baru lahir, kini di puncak Kalvari, memangku Ia yang telah menjadi jenazah. Ibu mana yang tidak akan terkoyak hatinya, namun Maria tetap tegar. Ia percaya akan rencana dan kasih Allah yang amat besar.
Semua ini tentang Maria. Gadis desa yang memiliki cinta dan kesetiaan yang teramat besar kepada Tuhan. Tidak berlebihanlah kiranya jika ia mendapat anugerah yang teramat luhur, diangkat ke surga dengan seluruh jiwa raganya. Bunda Maria doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang hingga kami mati. (09-08)


Comments

Popular Posts