Melting Moment
Saya ingin membuat catatan mengenai makanan. Tetapi nggak ada fotonya. Anda bisa bilang ini hoax. Karena berita tanpa foto, jaman sekarang ini, suka dibilang hoax. Tetapi gpp, saya terima kok.
Ceritanya saya kemarin membuat makanan penutup, saya beri label 'melting moment'. Mengapa saya beri nama demikian, karena begitu sampai di mulut, makanan itu langsung meleleh.
Bahan-bahannya sederhana saja.
Pertama es batu secukupnya, hmmm katakan saja dua gelas.
Kemudian coklat bubuk 5 sendok makan saja, lebih juga nggak apa-apa.
Lalu oreo dua bungkus. Jangan yang gede, yang sebungkus isi 2 itu saja. Artinya cukup 4 tangkep.
Anggur putih dua sloki saja. Kalau nggak ada anggur ya diganti bir jahe juga boleh, atau minuman soda yg crekes-crekes.
Kemudian seluruh bahan diblender sampai lembuttttt.....
Kemudian dihidangkan dan disantap.
Sebagai variasi, oreo bisa diganti atau ditambah pisang, atau strawberry. Bisa juga diberi selembar daun mint.
Trus, bisa juga dibuat es krim. Caranya, setelah diblender, masukkan ke wadah agak besar, trus diberi es kering dan diaduk. Jadi deh es krim.
Menu ini bukan ciptaan saya, tetapi rekayasa saya karena empet makan di warung. Saya pesan segelas coklat apa gitu, harganya ampun-ampun. Trus saya penasaran, maka saya coba di kost-kostan. Cuman butuh pinjam blender. Karena semua bahan sudah ada.
Sahabat, kepepet itu kerapkali mendatangkan ide yang hebat. Kepepet karena terbatasny uang jajan membuat ide kreatif bermunculan untuk menciptakan hal baru. Hal ini sudah terbukti pada banyak tokoh hebat dan orang-orang ternama.
Saya pernah nonton di tivi, ada seoarang konsultan pernikahan. Maksudnya pesta pernikahn, bagaimana mendekor, menata ini itu, bukan koknsultan hidup berumah tangga. Asalnya dia master bidang teknik elektro lulusan Kanada. Tetapi banting setir jadi tukang merangkai bunga, menata tempat pesta, menata tempat makan, dll.
Awalnya juga karena kepepet. Hatus menafkahi keluarga, membayar gaji karyawan, dll. Ketika jalan-jalan di mall, kemudian melihat benda semacam vas bunga harganya mahal, padahal bentuk dan rupanya jelek. Dia berpikir, kalau seperti ininsaya bisa buat yang lebih bagus dan lebih murah. Mulailah dia membuat dan banyak yg menyukai. Sekarang dia sudah sangat terkenal.
Kisah serupa masih banyak. Bahkan banyak banget. Kita bisa mencarinya di internet. Kisah-kisah yang ditampilkan oleh Om Andy Noya dalam acara Kick Andi kerapkali menu jukkan hal itu.
Bahkan, kita bisa menemukan itu dalam diri kita. Ya, dalam diri kita. Semua yang dibutuhkan itu ada adalam diri kita. Terkadang menunggu saat 'kepepet' dan kepencet sampai sesuatu yang hebat keluar dari diri kita.
Saya yakin akan hal ini, bukan karena memang kita hebat. Tetapi karena kita sudah diberi dan diperlengkapi secara lengkap komplit. Saya ingat Santo Paulus, dia mengingatkan saya benar akan hal ini. Bahwa sebenarnya kita ini nggak ada apa-apanya. Tetapi kalau mau membiarkan diri dipakai oleh Tuhan, maka diri kita bisa menjadi "sesuatu". Hanya, kerapkali kita kurang rela membiarkan diri dipakai.
Mungkin menunggu saat kepepet, saat terdesak, saat tidak ada apa-apanya. Sampai kita akan mengerti seruan ini, "berbahagialah kamu yang miskin, karena milikmulah Kerajaan Allah!"
Bagaimana bisa memahami itu? Tunggu sampai kita benar-benar miskin, tidak memiliki apa-apa ke uali Tuhan. Dan hanya Dia satu-satunya gantungan. Maka kita akan memahaminya. Saat itu, kita benar-benar kepepet. Dan setelah itu akan muncullah hal-hal besar. Saat itu terjadi rasanya seperti "melting moment".
Comments
Atau
indrinursiati@gmail.com.makasih