Besok Valentine day.
Hmm, besok vanlentine day. Seorang teman beranggapan bahwa perayaan itu tidak ada manfaatnya sama sekali. Banyak teman pernah melontarkan pertanyaan padaku, apakah aku merayakan valentine day, apakah maknanya bagiku, bagaimana aku merayakannya, dan kukira masih ada banyak pertanyaan lain yang dilontarkan teman-teman remajaku.
Besok valentine day. Apa maknanya bagku? Selalu kujawab hari di mana aku berbagi kasih dengan orang lain. Tetapi langsung aku sanggah dalam hati, bukankah aku juga bisa berbagi kasih dengan siapa pun, kapan pun, di mana pun. Tanpa perlu menunggu valentine day.
Sepertinya peryataan itu benar. Nyatanya ada yang kurang tepat. Memang kita bisa berbagi kasih akung dengan siapa saja, kapan saja, di mana saja. Tetapi apakah memang sudah aku lakukan? Kerapkali hanya berhenti di slogan belaka.
Maka besok aku merayakan valentine day. Aku ingin berbagi kasih dengan orang yang mungkin kurang kasih. Aku ingin memberikan dan membagi-bagikan kasih. Biarlah setiap orang merasakan manisnya kasih, harumnya akung, dan lezatnya cinta.
Hhmmm, siapa ya yang akan aku beri kasih untuk pertama kalinya? Siapakah yang beruntung akan mendapatkan keharuman sayang dariku? Alangkah bahagia dia yang akan menerima kelezatan cinta yang akan aku bawa besok pagi.
Ehhhh, tunggu! Apa aku memiliki persedian kasih? Lho jangan-jangan stok akung dan cintaku juga habis? Trus besok aku mau berbagi apa?
Tetapiiii, apa iya, aku bisa kehabisan kasih, sayang, dan cinta?
Besok valentine day. Apa maknanya bagku? Selalu kujawab hari di mana aku berbagi kasih dengan orang lain. Tetapi langsung aku sanggah dalam hati, bukankah aku juga bisa berbagi kasih dengan siapa pun, kapan pun, di mana pun. Tanpa perlu menunggu valentine day.
Sepertinya peryataan itu benar. Nyatanya ada yang kurang tepat. Memang kita bisa berbagi kasih akung dengan siapa saja, kapan saja, di mana saja. Tetapi apakah memang sudah aku lakukan? Kerapkali hanya berhenti di slogan belaka.
Maka besok aku merayakan valentine day. Aku ingin berbagi kasih dengan orang yang mungkin kurang kasih. Aku ingin memberikan dan membagi-bagikan kasih. Biarlah setiap orang merasakan manisnya kasih, harumnya akung, dan lezatnya cinta.
Hhmmm, siapa ya yang akan aku beri kasih untuk pertama kalinya? Siapakah yang beruntung akan mendapatkan keharuman sayang dariku? Alangkah bahagia dia yang akan menerima kelezatan cinta yang akan aku bawa besok pagi.
Ehhhh, tunggu! Apa aku memiliki persedian kasih? Lho jangan-jangan stok akung dan cintaku juga habis? Trus besok aku mau berbagi apa?
Tetapiiii, apa iya, aku bisa kehabisan kasih, sayang, dan cinta?
Comments