IKUT YESUS

Bacaan 27 April 2009
Yohanes 6: 22-29
6:22 Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat.
6:23 Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya.
6:24 Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus.
6:25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"
6:26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
6:28 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
6:29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.

Ikut Yesus
Saya kerap bertanya-tanya dalam hati, mengapa saya mengikuti Yesus. Apakah alasan utama saya mengikuti Dia. Saya bertanya demikian karena seringkali saya tidak menyadari mengapa saya mengikuti Yesus. Hanya karena sejak kecil saya sudah dibaptis Katolik bukan berarti saya harus menjadi pengikut-Nya terus bukan?
Dulu saya sering berbangga menjadi orang Katolik, karena merasa lebih baik dari orang lain. Dulu saya melihat para pejabat yang berkaitan dengan uang selalu dipegang oleh orang Katolik. Saya berpikir, mungkin karena orang Katolik itu baik. Seiring berjalannya waktu pandangan itu mulai berubah. Tetapi kerapkali kali saya juga merasa heran, mengapa saya tetap Katolik meski melihat ada banyak orang Katolik yang hidupnya tidak karuan, bahkan jahat.
Lalu saya melihat ada banyak orang Katolik yang meninggalkan kekatolikannya demi kenaikan pangkat atau demi pasangan hidup. Apalagi jika yang pindah agama itu seorang artis, akan segera dipublikasikan di koran-koran. Televise tidak berhenti menyiarkannya, seolah-olah itu sebuah peristiwa yang sangat dasyat.
Melihat itu semua saya kembali bertanya, mengapa saya tetap katolik? Mengapa saya tidak meninggalkan Yesus seperti orang lain? Bukankah hidup sebagai orang Katolik itu susah? Dalam hidup perkawinan kita mesti setia seumur hidup, tidak boleh cerai, tidak boleh poligami. Imamnya tidak boleh menikah, apalagi berpoligami.
Mengapa saya tetap menjadi Katolik dan tidak menjadi yang lain? Apakah yang saya harapkan dari Yesus? Apakah Yesus telah memberi saya roti seperti kepada orang-orang di tepi Danau Tiberias yang membuat mereka kenyang dan terus mencari Yesus. Saya terus bertanya, mengapa dan mengapa.
Kemudian saya menemukan satu jawaban. Saya mengikuti Dia memang bukan karena telah diberi makanan. Tetapi karena Dia telah menjanjikan keselamatan pada saya. Kemudian yang perlu saya persiapkan adalah percaya kepada Yesus, karena Dialah utusan Allah. Mengimani Yesus dengan sepenuh hati. Mengimani-Nya meski Dia tidak memberikan bukti nyata. Meski saya merasa banyak doa yang tidak dikabulkan, saya tetap mengimani-Nya, karena Dia telah berjanji.
Apakah itu cukup? Ternyata belum. Yesus meminta juga agar saya bekerja, bukan untuk sesuatu yang bisa hilang, tetapi untuk sesuatu yang mendatangkan hidup abadi. Bagaimana itu wujudnya. Melakukan setiap pekerjaan dengan penuh syukur. Melakukan semuanya dengan penuh iman bahwa pekerjaan yang saya lakukan itu untuk kemuliaan Allah dan kesejahteraan manusia. (uls)


Comments

Joddie said…
Wah terima kasih.. artikel ini kembali menguatkan iman.. thanks..
MoRis HK said…
Terimakasih telah membaca dan memberi komentar. Tuhan memberkati.

Popular Posts