PERSEMBAHAN HATI
Dua orang datang ke rumah Tuhan.
Yang seorang membawa sekeranjang kebaikan.
Ia keluarkan satu persatu kebaikannya dan diberikan kepada Tuhan.
“Tuhan ini semua adalah hasil kebaikanku. Selama hidup aku tidak pernah berbuat salah dan dosa. Aku tidak menggunakan lidahku untuk berbohong, aku tidak menggunakan tanganku untuk mencuri, aku tidak menggunakan mataku untuk mengintip yang tidak baik. Bahkan aku berpuasa 2 kali seminggu agar batinku murni. Aku berbeda dengan orang lain yang suka bicara kotor, suka mencuri, suka memfitnah, selingkuh, dll…dll..dll. Pokoknya Tuhan, inilah persembahan hatiku yang paling baik.
Kemudian yang seorang datang membawa satu bungkusan kecil, kotor, kumal, kucel, dan bau. Ia mengeluarkan satu persatu persemhana kotornya.
“Tuhan ini semua adalah hasil kejelekanku. Mulutku penuh dengan kata-kata kotor, mataku suka melihat hal-hal yang ditutupi, tanganku suka jahil, otakku mesum. Tuhan inilah diriku yang sebenarnya, tidak ada yang baik dalam diriku, tidak pantas aku menghadap-Mu, namun semuanya kuberikan kepada-Mu.”
Kemudian Tuhan datang dan melihat-lihat persembahan kedua orang itu.
“Segala yang baik, yang bagus, yang hebat, yang spektakuler, semuanya telah AKU miliki. Yang belum aku punyai adalah dosa-dosa, ketulusan hati, dan kerendahan hati.”
“Bawalah pulang segala kebaikanmu. AKU membutuhkan kerendahan hati dan ketulusan hati.”
……………………………
Tentu Tuhan tidak menghendaki kita berbuat dosa. Namun jika kita jatuh ke dalam dosa, TUHAN menginginkan agar kita membawanya kepada-Nya. Jangan menyimpan segala keburukan. Kerendahan hati dan ketulusan itulah yang diinginkan.
Selamat pagi. Selamat mengarungi hari ini. Mari menjadi semakin rendah hati dan tulus hati.
Tuhan memberkati.
Yang seorang membawa sekeranjang kebaikan.
Ia keluarkan satu persatu kebaikannya dan diberikan kepada Tuhan.
“Tuhan ini semua adalah hasil kebaikanku. Selama hidup aku tidak pernah berbuat salah dan dosa. Aku tidak menggunakan lidahku untuk berbohong, aku tidak menggunakan tanganku untuk mencuri, aku tidak menggunakan mataku untuk mengintip yang tidak baik. Bahkan aku berpuasa 2 kali seminggu agar batinku murni. Aku berbeda dengan orang lain yang suka bicara kotor, suka mencuri, suka memfitnah, selingkuh, dll…dll..dll. Pokoknya Tuhan, inilah persembahan hatiku yang paling baik.
Kemudian yang seorang datang membawa satu bungkusan kecil, kotor, kumal, kucel, dan bau. Ia mengeluarkan satu persatu persemhana kotornya.
“Tuhan ini semua adalah hasil kejelekanku. Mulutku penuh dengan kata-kata kotor, mataku suka melihat hal-hal yang ditutupi, tanganku suka jahil, otakku mesum. Tuhan inilah diriku yang sebenarnya, tidak ada yang baik dalam diriku, tidak pantas aku menghadap-Mu, namun semuanya kuberikan kepada-Mu.”
Kemudian Tuhan datang dan melihat-lihat persembahan kedua orang itu.
“Segala yang baik, yang bagus, yang hebat, yang spektakuler, semuanya telah AKU miliki. Yang belum aku punyai adalah dosa-dosa, ketulusan hati, dan kerendahan hati.”
“Bawalah pulang segala kebaikanmu. AKU membutuhkan kerendahan hati dan ketulusan hati.”
……………………………
Tentu Tuhan tidak menghendaki kita berbuat dosa. Namun jika kita jatuh ke dalam dosa, TUHAN menginginkan agar kita membawanya kepada-Nya. Jangan menyimpan segala keburukan. Kerendahan hati dan ketulusan itulah yang diinginkan.
Selamat pagi. Selamat mengarungi hari ini. Mari menjadi semakin rendah hati dan tulus hati.
Tuhan memberkati.
Comments