Doa Rosario, bagian I
Bulan Oktober biasa dikenal sebagai bulan Rosario. Banyak umat di paroki, lingkungan-lingkungan, kelompok-kelompok mengadakan doa Rosario secara rutin, bergiliran dari
satu rumah ke rumah yang lain. Maka sangat baik kalau kita merenungkan lebih dalam
mengenai doa Rosario ini.
Secara sederhana bisa kita pahami bahwa doa Rosario adalah doa
meditatif yang membantu kita untuk bertumbuh lebih mendalam dalam doa kontemplatif. Artinya, umat
Katolik yang berdoa Rosario berarti masuk lebih dalam ke dalam misteri kehidupan
Yesus sendiri.
Manik Rosario
Doa Rosario tidak bisa dipisahkan dari manik-manik yang biasa kita
pegang. ada sebuah lingkaran/kalung dengan manik-manik berjumlah 59. Manik-manik itu menandai doa Salam Maria dan Bapa Kami. Bahkan banyak orang selalu membawa rangkaian manik-manik Rosario ini di
dalam tas mereka, atau bahkan di kantong celana atau baju mereka. Seolah-olah
kalau sudah membawa manik-manik Rosario, hidup menjadi lebih tenang. Apakah
hanya seperti itu? Tentu saja tidak. Manik-manik Rosario itu membantu orang
yang berdoa untuk lebih fokus dan masuk ke dalam misteri Tuhan sendiri. Apakah
hanya untuk itu? Tidak bisakah umat katolik hanya duduk diam merenungkan Tuhan,
bermeditasi tanpa menggunakan sarana semacam manik-manik Rosario?
Secara umum kita ketahui bahwa Agama Katolik adalah agama yang menggunakan sarana bantu yang mampu
disentuh oleh indera manusia. Apa maksudnya? Maksudnya adalah, agama Katolik
itu adalah agama yang penghayatan imannya biasa menggunakan sarana-sarana sederhana
dalam hidup sehari-hari sebagai pengungkapan iman. Misalnya roti, anggur, air, api, dll. Mari kita lihat.
Pertama, Tuhan sendiri, yang tidak bisa dilihat menjelma menjadi manusia agar bisa disentuh,
dipandang, didengarkan. Bisa ditanagkap dengan panca indera. Ini adalah sebuah kenyataan yang tak terbantahkan. Lalu
Yesus sendiri menggunakan sarana-sarana sederhana yang bisa dilihat oleh
manusia untuk mengajar. Roti dan anggur Dia ubah menjadi Tubuh dan Darah-Nya
sendiri. Bahkan Dia juga menggunakan tanah untuk mengobati orang yang buta.
Bahkan pada akhirnya Dia memakai kayu salib sebagai sarana penyelamatan.
Beberapa kenyataan di atas memberi penegasan bahwa iman kepercayaan
kita adalah iman kepercayaan yang ‘mendarat’. Iman kepercayaan yang mampu
ditangkap dengan panca indera. Maka, kalau Yesus Kristus sendiri menggunakan
sarana-sarana yang bisa kita tangkap dengan panca indera untuk menyampaikan apa
yang ilahi kepada kita, kemudian sudah pantas kalau kita juga menggunakan barang-barang
duniawi untuk memperdalam relasi pribadi kita dengan Dia. Ada
ungkapan, “manik-manik Rosario itu untuk berdoa, dan berdoa itu untuk sebuah
misteri”. Ungkapan ini bisa dijelaskan bahwa manik-manik itu membantu kita
untuk berdoa lebih khusyuk dan doa itu membantu kita untuk sungguh terpusat kepada Yesus
Kristus. Manik-manik Rosario dan doa Rosario itu sendiri adalah sebuah sarana
yang membawa kita mengalami misteri kehidupan Yesus secara lebih mendalam.
Doa Rosario dan intim
bersama Allah
Di dalam doa Rosario ada sesuatu yang membuat jiwa (bahkan juga
badan) menjadi tenang. Seperti ada unsur relaksasi dalam doa Rosario. Sensasi
relaksasi dan kemudian kontemplasi itu lahir dari aktivitas memegang dan
memutar manik-manik Rosario. Manik rsario yang ada di antara jari-jemari kita,
dan terus berputar selama kita berdoa Salam Maria, itu adalah bak sebuah alunan
musik. Itu seperti hidup kita sendiri yang terus bergerak, berputar dan
berdenyut. Seperti tarikan nafas, seperti detak-detak jantung. Doa Rosario
adalah sebuah musik dengan irama yang tenang.
Kalau kamu bukan pencinta doa Rosario, saya sarankan untuk memulai
berdoa Rosario. Kalau tidak sanggup langsung berdoa lima peristiwa, kamu bisa
memulai dengan satu peristiwa dulu baru kemudian perlahan-lahan ditingkatkan.
Doa Rosario tidak berkaitan dengan cepat atau lamanya doa, tidak berkaitan
dengan sedikit atau banyaknya peristiwa yang didoakan; doa Rosario berkaitan
dengan usaha jiwa untuk bisa masuk lebih dalam ke dalam persahabatan dengan
Tuhan. Ketika jari-jemari kita memutar manik-manik Rosario, ketika mulut kita mendaraskan doa bapa Kami dan Salam Maria, hati kita diangkat
kepada Tuhan untuk bisa bersatu dengan-Nya. Seperti sepasang sahabat yang duduk berdua
menikmati indahnya matahai senja. Rosario membantu kita untuk sungguh masuk ke
dalam misteri kehidupan Tuhan, untuk masuk secara intim bersama Allah.
Saya pernah mengunjungi gereja-gereja katedral yang sangat megah.
Tinggi besar dengan banyak hiasan. Di sana saya diserap dan disadarkan akan
kekecilan diri saya. Saya dibawa untuk kemudian berlutut mengagumi kebesaran
Allah. Demikian juga doa Rosario, dia seperti sebuah katedral yang besar yang menarik kita
untuk berlutut dan masuk ke dalam keagungan misteri Tuhan sendiri. Berdoa
Rosario berarti mengisi hati dan pikiran dengan sesuatu yang suci. Itu sungguh
membawa kita kepada suatu pengalaman yang jauh lebih besar dari pada diri kita
sendiri.
Mendoakan doa Rosario akan memberi dampak yang besar bagi hidup kita
sehari-hari. Dengan merenungkan peristiwa gembira, kita ditunjukkan bagaimana caranya membawa Kristus untuk hadir dalam kehidupan sehari-hari. Dengan merenungkan
peristiwa sedih kita diajar untuk melihat hal-hal baik dalam setiap penderitaan
hidup kita. Dengan merenungkan peristiwa terang kita dimampukan untuk menemukan
perutusan kita dalam Kristus di dunia ini. Sedangkan dengan merenungkan
peristiwa mulia hati kita dihangatkan dengan pengharapan akan hidup yang kekal.
Doa Rosario sungguh sebuah jalan yang membantu kita untuk mengalami persatuan dengan Allah. Di sana kita menemukan
sesuatu yang seolah bertentangan, yaitu semakin kita merenungkan misteri
kehidupan Yesus kita akan semakin kehilangan diri kita sendiri, dan sebaliknya kita
akan menemukan diri kita yang sejati di dalam Kristus. (bersambung)
Comments