Preparing for Christmas, day four.
PREPARE HIM ROOM
Preparing for Christmas
Daily Meditation with St. Therese Lisieux
Wednesday 1st week of Advent
Feast of St. Andrew
Bacaan:
Roma 10:9-18
Mateus 4:18-22
Refleksi:
SIBUK dan SOK SIBUK
Cerita mengenai panggilan St. Andreas (juga Petrus) dalam versi
Mateus, memberi gambaran yang sangat gamblang akan makna panggilan bagi orang
modern. Yesus memanggil orang-orang yang sibuk. Yesus memanggil para murid-Nya
ketika mereka sedang sibuk bekerja. Yesus tidak memanggil pengangguran.
Andreas dan juga Petrus, sedang sibuk mencari ikan di danau ketika
Yesus memanggilnya. Begitu juga dengan Yohanes dan Yakobus, mereka bersama ayah
mereka sedang beberes jaring di perahu dan Yesus memanggil mereka.
Menariknya, kesemuanya langsung mengikuti. Tak ada yang menolak. Mereka
meninggalkan apa yang selama ini mereka geluti dengan tekun. Bahkan keluarga
juga mereka tinggalkan. Apakah ini memiliki arti khusus? Ya!
Pertama, panggilan yang diterima oleh para murid bersifat spontan.
Yesus lewat dan memanggil mereka di saat mereka sedang bekerja. Yesus
memberikan tawaran, dan mereka menerima.
Kedua, para murid bukan pengangguran. Mereka memiliki pekerjaan yang
dikerjakan setiap hari. Mereka memiliki pilihan untuk menolak tawaran yang
diberikan Yesus. Adanya pilihan mengandaikan adanya prioritas.
Dari kesemuanya, pilihan tertuju kepada ajakan Yesus. Mereka
menerima tawaran Yesus untuk menjadi ‘penjala manusia’. Meninggalkan pekerjaan
sehari-hari sebagai penjala ikan.
Bagi saya pribadi, gambaran ini merupakan cermin besar untuk
berefleksi. Yesus memanggil saya bukan karena melihat saya menganggur.
Panggilan Yesus juga bukan satu-satunya pilihan, di sana ada banyak pilihan
untuk diambil, tetapi saya memutuskan untuk mengikuti-Nya.
Dalam hidup menggereja juga sama halnya. Setiap umat dipanggil oleh
Yesus untuk karya pelayanan. Semua diajak oleh Yesus untuk membantu-Nya menjala
manusia. Jawaban apa yang diberikan? Ada yang berkata, “Yesus, maaf ya, aku
sibuk banget!”
Apakah memang sibuk atau pura-pura sibuk? Tentu kita sendiri yang
tahu. Dan Yesus juga tahu. Dia tidak memanggil karena kita menganggur.
Disinilah pilihan itu bekerja.
Jika kita melihat bahwa hidup bersama Tuhan adalah di atas
segalanya, maka kita akan segera meninggalkan yang lainnya untuk mengikuti
panggilan-Nya. Cinta yang tulus akan menjadi bukti dari semuanya. Para murid
telah membuktikan. Mereka mengikuti Yesus sepenuh hati, dan mengalami apa yang
dialami oleh Yesus. Mestinya kita juga. Kalau memiliki cinta yang sama.
Kutipan dari St. Theresia Lisieux:
Aku percaya bahwa Yesus sendirilah yang ada di dalam hatiku dan
memanggilku. Dia mengajarku untuk melakukan apapun yang Dia kehendaki untuk aku
lakukan, setiap saat dan dalam setiap peristiwa.
(Manuskrip A, 76)
Doa:
Tuhan, dalam segala kesulitan hidupku, aku mencoba menjawab
panggilan-Mu. Kerapkali aku masih beralasan bahwa aku sibuk dan tidak memiliki
waktu untuk melayani-Mu. Bantulah aku, agar aku mampu menjawab panggilan-Mu
dengan sepenuh kasih. Aku tak ingin Engkau menunggu begitu lama.
Aksi:
Hari ini baiklah kalau kita berpantang tentang sesuatu hal, bisa
makanan, bisa tindakan, untuk memberi kesempatan dan waktu yang lebih bagi
Tuhan, atau bagi orang-orang yang kita kasihi.
MoRis HK
30 November 2016
Comments