Preparing for Christmas, day one!
PREPARE HIM ROOM
Preparing for Christmas
Daily Meditation with St. Therese Lisieux
1st Advent Sunday
Bacaan:
Yesaya 2:1-5
Roma 13:11-14
Mateus 24:37-44
Refleksi
BERJAGALAH, TUHAN DATANG!
Sahabat, hari ini adalah hari pertama kita menyiapkan diri
menyambut kedatangan Tuhan. Bagi sebagian orang, hari ini tak ada bedanya
dengan hari-hari yang lain.
Bagi sebagian orang yang lain, hari ini sungguh
berarti, sebagai sebuah persiapan panjang menyambut kedatangan Tuhan.
Juga bagi para katekumen, yang mulai belajar mengenal Tuhan Yesus, hari ini bisa jadi menjadi Advent pertama bagi mereka. Dan bagi mereka, persiapan pertama sebelum Natal adalah sesuatu yang membahagiakan.
Juga bagi para katekumen, yang mulai belajar mengenal Tuhan Yesus, hari ini bisa jadi menjadi Advent pertama bagi mereka. Dan bagi mereka, persiapan pertama sebelum Natal adalah sesuatu yang membahagiakan.
Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah
Advent masih memiliki arti atau akan berlalu begitu saja? Toh mempersiapkan diri atau
tidak, Natal tetap akan datang. Apakah demikian?
Tentu tidak!
Dahulu kala, Nabi Yesaya sudah mengingatkan
kita, “Datanglah! Naiklah ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia
mengajar kita tentang jalan-jalan-NYA, dan supaya kita berjalan di jalan
TUHAN.”
Advent adalah masa di mana kita
memeprsiapkan diri agar mampu berjalan di jalan Tuhan.
Kemudian Santo Paulus mengingatkan kita,
“kamu mengetahui keadaan dan waktu sekarang, sadarlah, bangunlah dari tidurmu, sebab
keselamatan itu sudah dekat, berjagalah!”
Akhirnya, Yesus sendiri mengingatkan kita,
“Berjagalah! Karena kamu tidak pernah tahu kapan waktu Tuhanmu datang.”
Yesus menggambarkan bahwa kedatangannya itu seperti halnya kedatangan pencuri, tak seorangpun bisa menduganya. Yang bisa dilakukan adalah berjaga-jaga.
Yesus menggambarkan bahwa kedatangannya itu seperti halnya kedatangan pencuri, tak seorangpun bisa menduganya. Yang bisa dilakukan adalah berjaga-jaga.
Seperti apakah berjaga yang paling baik
itu? Seperti peronda di waktu malam, mereka berjaga, menenggak segelas kopi agar mata
tetap terbuka, melebarkan telinga agar mendengar suara-suara yang tak jamak.
Seperti halnya tukang foto yang mengintai
burung yang sedang bercengkerama. Dia diam, tenang, namun matanya terus
mengawasi segala polah burung yang kasmaran.
Berjaga itu juga penuh pengharapan. Tidak
tahu kapan DIA akan datang, tetapi yakin dan percaya bahwa DIA akan datang mengetuk
pintu hati untuk singgah, bahkan menginap.
Tentu akan sedikit memalukan kalau DIA datang mengetuk pintu hati untuk singgah dan di dalam hati kita belum ada ruang tersedia bagi-NYA.
Mungkin kita akan beralasan, “sumpah, saya sibuk banget, ga sempat untuk merapikan barang-barang, nggak sempat untuk menyapu lantai, nggak sempat bahkan untuk menyiapkan tempat di mana DIA akan menginap, saya sibuk sekali. Saya kira DIA masih lama akan datang.”
Mungkin kita akan beralasan, “sumpah, saya sibuk banget, ga sempat untuk merapikan barang-barang, nggak sempat untuk menyapu lantai, nggak sempat bahkan untuk menyiapkan tempat di mana DIA akan menginap, saya sibuk sekali. Saya kira DIA masih lama akan datang.”
Ya, kita semua sibuk, tetapi kalau tidak disiapkan trus bagaimana? Waktu kita sama, sehari sama dengan 24 jam. Harus menyisipkan barang sejenak, bahkan sangat baik kalau menyediakan waktu secara khusus untuk "menata ruang hati" bagi DIA yang akan datang. Misalnya tiap pagi sebelum beraktivitas, tiap siang saat istirahat, atau saat malam hari.
Mungkin kita akan berkata, “ah masih lama.
Sekarang masih akhir November, Natal masih akhir Desember, masih lama, masih
banyak waktu.”
Jangan lupa, Yesus sudah memperingatkan,
“Kedatangan-Nya seperti pencuri, tak seorangpun tahu.”
Jangan sampai DIA datang dan kita terlewat
menyambut-NYA karena sibuk dengan segala pernik yang tak perlu.
Kutipan dari Santa Theresia Lisieux
Oh cahaya kasih yang gemerlap, aku tahu
bagaimana bisa sampai kepada-MU, karena aku telah menyiapkan diri dan menemukan
cara untuk memperoleh cahaya dan api kasih-Mu.
(Manuskrip B, 3v)
Doa:
Ya Tuhan yang maha kasih, bantulah aku agar
selalu terjaga dan siap sedia sehingga cinta-Mu membuatku mampu hidup dengan
sungguh setiap hari, hari ini sampai hari kedatangan-Mu. Sekiranya aku mampu
memelihara cahaya cinta-Mu hingga nanti.
Aksi:
Hari ini meluangkan waktu sejenak untuk
secara sadar menyadari bahwa Tuhan akan segera datang. Lalu memberi sedekah
kepada orang yang kita jumpai, entah memberi segelas minum atau sepotong kue.
MoRis HK
27 November 2016
Comments