Preparing for Christmas, day five!
PREPARE HIM ROOM
Preparing for Christmas
Daily Meditation with St. Therese Lisieux
Day 5
Thursday 1st week
of Advent
Bacaan:
Yesaya 26:1-6
Mateus 7:21, 24-27
Refleksi:
PRAKTIKKAN!
Seringkali kita menghindari masalah. Dalam doa-doa yang kita
panjatkan kepada Tuhan, kerap kita memohon agar dihindarkan dari permasalahan.
Bahkan sedapat mungkin kita sungguh terbebas dari segala perkara yang menyulitkan,
musibah yang mungkin menimpa, dan hal sulit lainnya.
Namun terkadang, permasalahan itu diperlukan juga. Bahkan sedikit
angin ribut dalam kehidupan akan baik untuk melihat seberapa kokoh pondasi
kehidupan kita. seberapa kuat dan tangguhnya iman yang mendasari hidup kita,
maka sedikit goncangan dan terjangan air bah akan baik juga.
Seperti yang diceritakan oleh Yesus sendiri. Mereka yang kokoh
imannya itu seperti orang yang membangun rumah dengan berpondasikan batu.
Angina badai datang, banjir malanda, namun rumah itu tetap kokoh berdiri karena
pondasinya sangat kuat.
Sebaliknyalah mereka yang beriman kurang kuat. Mereka itu seumpama
orang yang membangun rumahnya dengan berpondasikan pasir. Maka begitu datang
hujan deras dan air besar melanda, habislah rumah itu terterjang banjir. Sangat
parahlah kerusakannya.
Bagaimana membangun rumah di atas batu itu? Bagaimanakah memiliki
iman yang solid itu? Yesus menjelaskan dengan gagasan yang sangat sederhana.
Praktikkan imanmu. Tidak cukup hanya mengakui dalam pikiran atau perkataan,
tetapi harus terwujud dalam tindakan.
Kita bisa berkata bahwa Yesus itu Tuhan, tetapi apakah tindakan kita
menunjukkan bahwa kita mengakui bahwa Yesus itu Tuhan? Tindakan yang seperti
apakah yang menggambarkannya?
Sederhana saja. mari kita loihat keberpihakan kita. Apakah kita ikut
dalam barisan yang memperjuangkan kebenaran, keadilan bagi sesama yang
terpinggirkan, menyingsingkan lengan baju untuk membantu mereka yang
berkekurangan, memaafkan mereka yang menyakiti kita, mengulurkan tangan untuk
merangkul mereka yang berbeda?
Jika kita hanya pandai berbicara saja namun alpa dalam
melaksanakannya, pada akhirnya kita tidak akan mendapat apa-apa. Bahkan kalau
setiap saat kita berseru “Tuhan…Tuhan…” pun tiada guna kalau tindakan jauh asap
dari api. Maka iman harus dibarengi dengan aksi, karya charity.
Kutipan dari Santa Theresia Lisieux:
Saya paham dengan baik bahwa hanya cinta sajalah yang membuat aku
diterima oleh Allah, dan hanya cinta itu saja yang aku rindukan.
(Manuskrib B, 1)
Doa:
Tuhan, suara doaku hanyalah rangkaian kata-kata manusiawi belaka,
tetapi Sabda-Mu sungguhlah rangkaian bumbu yang membuat segala cinta yang kami
usahakan menjadi cinta yang sejati. Semoga kami selalu mencari Cinta-Mu sendiri
dalam kehidupan kami yang fana ini.
Aksi
Sebagai bentuk ungkapan iman, baiklah kalau hari ini kita melakukan
karya charity.
MoRis HK
Hong Kong, 1 December 2016
Comments