Tukang masak ke mana?

Ada yang bertanya, bukan satu tapi beberapa, "Mo, kok warung kopinya sepi menu? Tukang masaknya ke mana?" Dengan senyum kecut saya jawab, tukang masaknya repot dengan urusan ga penting. Bukan karena pemilu, bukan karena menjadi relawan bencana, tapi sibuk dengan banyak hal yang tidak penting. Runyamnya, hal-hal yg tidak penting itu menyiksa jiwa raga.
Waduh kok kelihatannya parah banget. Sebenarnya tidak sebegitunya. Hanya saya khan pandai melebaykan sesuatu. Tahu khan melebaykan sesuatu, hal yg kecil dibuat seolah-olah luar biasa alias lebay. Jadinya ya tenaga terkuras.
Contohnya, menanggapi WA yang tidak penting. Karena WA tidak penting ditanggapi ya tersitalah banyak waktu. Atau pikiran mengelana, mengkhayal pada hal-hal yang mustahil. Misalnya, seandainya saya seorang caleg, seandainya saya seorang capres, seandainya saya bisa terbang, seandainya saya bisa ini bisa itu bisa anu bisa ana, hahahahahahaha repot dan ruwet.
Nahhhh, kalian pasti bingung dengan apa yang saya tulis. Hal sederhana tetapi saya lebaykan sehingga menjadi seolah-olah rumit.
Baiklah, saya katakan dengan lebih sederhana. Ternyata ada banyak hal merepotkan yang berasal dari hal-hal kecil. Seperti halnya sebuah perjalanan menjelajah gunung dan lembah. Hal yang mengganggu bukanlah gunung yang terjal, jurang yang curam, atau jarak tempuh yang maha jauh. Hal yang mengganggu adalah kerikil di dalam sepatu. Kalau tidak percaya, masukkan kerikil kecil di dalam sepatu. Kemudian berjalanlah, 10 menit saja, dan Anda akan tersiksa luar biasa.
Kemudian saya bertanya kepada si tukang masak, kerikil di sepatunya sudah dibuang atau belum? Katanya sih sudah. Lalu saya melanjutkan pertanyaan, kalau kerikilnya sudah dibuang, mengapa belum ada masakan yang terhadang? Ternyata ada persoalan lain lagi, juru masaknya telat ke pasar. Artinya tidak ada bahan untuk dimasak. Ya salah sendiri, bangun siang mulu jadi telat ke pasar, jadi kehabisan bahan.
Maka doakan tukang masaknya, agar tidak mbangkongan lagi, agar bisa bangun pagi, ke pasar lebih pagi, membeli bahan masakan lebih dini, dan menyiapkan serta memasak aneka hidangan lagi.

Hong Kong, 9 April 2014, 14:00pm

Comments

Popular Posts