Mantra Pengusir Setan

sumber gambar:
http://www.holyspiritinteractive.net
Sahabat, catatan kali ini mengenai mantra pengusir setan. Sebelum masuk ke dalam mantranya sendiri, ada baiknya kita meluruskan pandangan mengenai setan, mengenai iblis dan roh jahat. Jangan-jangan kita memiliki pandangan yang salah mengenai mereka.


Setan, iblis dan roh jahat adalah mereka yang menjauhkan manusia dari Tuhan. Mereka yang selalu melawan Tuhan. Ada yang mengatakan bahwa mereka ini dulu awalnya adalah malaikat yang kemudian memberontak. Mereka terus mencari kawan untuk melawan Tuhan Allah.

Kehadiran setan, iblis dan roh jahat ini sudah ada sejak lama. Dalam Kitab Suci kita mendapati banyak sekali kisah mengenai hal ini. Dalam kisah Perjanjian Lama yang sangat terkenal, dalam Kitab Ayub kita membaca bagaimana para setan ini bisa masuk ke dalam ruang sidang surgawi  dan bisa memhon kepada Tuhan untuk mengintervensi hidup manusia. 

Kemudian dalam Perjanjian Baru, terutama dalam Injil kita menjumpai ada banyak sekali aksi si setan ini. Mereka menggangu hidup manusia. Tetapi pada umumnya mereka takut dengan Yesus. Beberapa kali kita baca kisah Yesus mengusir setan-setan yang merasuki manusia. itu Ada yang memohon supaya dipindahkan ke babi dan seterusnya.

Hari ini kita mendengarkan kisah mengenai iblis yang mencobai Yesus. Gila benar, dia langsung mencobai Yesus. Mencoba peruntungan dengan melawan langsung Anak Allah. Mungkin setan berpikir bahwa kalau sukses menjatuhkan Yesus, mereka akan segera menyerbu surga tempat Bapa berada. Ternyata iblis kalah. Tetapi dia tidak menyerah, dia menunggu saat yang tepat untuk kembali menyerang.

Setan bernama

Dalam masyarakat kita sering mendengar cerita mengenai gondoruwo, jin, tuyul, pocong, hantu, dll. Apakah mereka setan? Apakah mereka iblis? Apakah mereka roh jahat. Jawabannya sederhana, kalau mereka menjauhkan manusia dari Tuhan, mereka termasuk kelompok setan dan iblis. 

Bisa jadi mereka bukan setan itu sendiri. Tetapi mereka ini adalah korban para setan. Mereka adalah makluk yang ditolak surga karena tindakan mereka sendiri yang melawan Tuhan. Mereka adalah penghuni neraka, kawan-kawan setan. Satu hal yang harus kita catat, jika mereka menghasut manusia untuk melawan Tuhan, mereka adalah setan. Dan orang-orang yang pada akhirnya menjadi pengikut setan ya setan juga.  

Dalam beberapa kisah di dalam Kitab Suci, setan-setan itu memiliki nama. Misalnya, beelzebul, baal, dll. Kemudian muncul nama lucifer, pemimpin tertinggi setan. Nama-nama yang saya sebutkan ini bisa jadi para panglima perang setan. Mereka memiliki tugas mencari pengikut untuk dijadikan balatentara yang nantinya melawan Tuhan.

Setan tak bernama

Setan tak bernama bisa banyak sekali. Dia bisa hadir di sekitar kita. Bagaimana menandainya? Seperti saya katakan di atas, kalau mereka berusaha menjauhkan manusia dari Tuhan, mereka setan atau minimal pengikut setan, para simpatisan setan. Mereka bisa jadi orang-orang dekat kita, teman-teman bermain kita, orang-orang yang kita anggap baik dan selalu bersama kita.

Mereka juga bisa menyelusup masuk ke dalam hati dan pikiran manusia. Tandanya apa? Jika yang dipikirkan adalah hanya kepentingan sendiri, dan bukan kepentingan Allah. Pikiran itu itu bisa kelihatan baik sekali. Contohnya adalah Petrus yang menegur Yesus agar tidak mengatakan yang sebenarnya mengenai penderitaannya di muka umum. Yesus langsung menegur Petrus bahwa yang dipikirkan oleh Petrus berasal dari setan. 

Setan-setan tak bernama ini sangat jeli bermain. Dia licin bak belut, dan manis sekali permainannya. Seperti saya katakan, mereka kerap masuk ke dalam hati dan pikiran manusia. Bagaimana mendeteksi kehadiran setan tersebut? Bagaimana kita menyadari kehadirannya, jangan-jangan setan sudah bersemayam dalam diri kita? Salah satu cara terjitunya adalah kerendahan hati. 

Kerendahan hati adalah sesuatu yang tidak dimiliki oleh setan. Setan memiliki hasrat, kemauan, kehendak yang sangat kuat. Tetapi dia tidak memiliki kerendahan hati. Mereka tidak bisa mengalah, mereka tidak bisa menunggu, mereka tidak bisa dinomorduakan, mereka tidak mau gagal, mereka harus menang, harus ini, harus itu, dan seterusnya. Maka untuk mengeceknya ya dengan kerendahan hati. Mari kita lihat.

Menghadapi setan

Karena setan ada dua macam, maka harus jelas setan mana yang hendak kita lawan. Jika setan yang kita lawan adalah setan bernama, mungkin kita perlu berhati-hati. Ada baiknya kalau kita memiliki kawan dan pelindung. Di dalam Gereja ada yang disebuat praktik exorcisme, pengusiran setan. Ada orang-orang tertentu yang memiliki keahlian mengusir setan. Biasanya mereka ditunjuk oleh Uskup dan mendapat tugas resmi untuk melakukan pengusiran setan. Namun ada juga orang-orang yang meskipun tidak mendapat tugas resmi dari uskup, mendapatkan karunia dari Allah untuk mengusir setan.

Praktik ini berbeda dengan praktik yang dilakukan oleh dukun-dukun yang mungkin pernah kita lihat di film-film. Mungkin cara kerjanya hampir sama, mengusir setan, tetapi dasarnya yang berbeda. Dalam Gereja Katolik dasar mengusir setan adalah Allah sendiri, dan kekuatan yang dipakai adalah kekuatan dari Allah sendiri. Sarana yang dipakai juga sangat jelas. Doa, salib, air suci, Kitab Suci, dll.

Praktik semacam ini terjadi dalam kasus kerasukan setan. Setan-setan bernama tadi merasuki seseorang. Ada tanda-tanda yang sangat jelas bahwa dia dirasuki oleh setan. Salah satu tandanya adalah pada fisiknya, ada kejang, posisi mata berubah, terkadang suara juga berubah, dan tenaga lebih kuat. Maka setan itu harus diusir, dikembalikan ke tempatnya. Di manakah tempatnya? Yaitu di neraka. Setan-setan itu harus dikembalikan ke neraka. 

Bagaimana dengan setan tak bernama? Prinsipnya sama. Setan yang ada harus diusir dan dikirim kembali ke neraka. Berikut ini saya usulkan beberapa langkah untuk melwan setan-setan tak bernama yang kerap menyusup dalam hati manusia.

Langkah pertama
Jangan tawar menawar dengan setan. Setan tidak bisa diajak kompromi. Karena kalau kita mulai berkompromi dengan setan, dia akan memangsa kita. Maka langkah pertama untuk menghadapi setan adalah menolaknya dengan tegas. Misalnya mulai muncul pikiran yang tidak benar, mulai ada hasrat yang tidak benar; maka harus seketika itu juga ditolak. Enyah kau iblis!!!

Langkah kedua
Menguji segala sesuatu. Setan suka memanipulasi. Istilahnya srigala berbulu domba. Dia suka mengecoh. Maka agar tidak terkecoh, kita harus mengujinya. Cara mengujinya ya dengan kerendahan hati tadi. Bagaimana caranya? Baiklah saya beri contoh. Kalau saya memiliki ide yang saya rasa baik untuk kepentingan gereja. Ide untuk mengadakan suatu kegiatan. Bagaimana saya tahu bahwa ide saya ini murni baik dan berasal dari hati yang jujur, atau jangan-jangan ide saya ini sudah ditunggangi oleh si setan. 
Maka kita uji dengan menunda ide itu. Bagaimana kalau ide saya tidak diterima, apakah saya marah atau bisa menerima. Apakah saya begitu ngotot memperjuangkan ide saya ini? Apakah ide saya ini membawa kerukunan atau perpecahan. Kalau ternyata buah dari ide saya adalah perpecahan, itu sudah sebuah tanda yang jelas bahwa ide saya sudah ditnggangi setan. Karena kalau murni dan tulus dari roh yang baik, ide itu akan berbuah baik, berbuah sukacita dan merukunkan.

Langkah ketiga
Tidak mencari pujian dan selalu kembali kepada Allah. Apapun yang kita peroleh harus selalu kembali kepada Allah. Apapun yang terjadi dalam hidup kita harus kita kembalikan kepada Allah. Kalau kita mendapat suatu kesuksesan dan akhirnya lupa kepada Tuhan, berarti itu tidak tulus, berarti setan bekerja di sana. Karena salah satu yang ditawarkan setan adalah kekayaan. Juga di sana ada kehormatan, nama baik, dll. 
Karena salah satu tawaran setan adalah kekayaan dan kehormatan, maka kita juga bisa menguji diri sendiri, apakah yang kita pikirkan, kita lakukan murni untuk Tuhan atau sudah disisipi oleh setan. Jika apa yang kita lakukan itu tidak menguntungkan. Tidak memberi nama baik pada saya. Tidak mendatangkan tepuk tangan, apakah saya masih mau melakukan?
Jika saya hanya mau melakukan segala sesuatu yang menguntungkan, yang mendatangkan pujian dan nama baik, itu sudah terkontaminasi setan. Berarti jebakan setan berhasil. Tetapi kalau kita rela rugi bahkan tidak dianggap, itu berarti kita sudah bekerja melawan setan.

Langkah keempat
Jangan bekerja sendiri. Minta tolonglah. Kita bisa minta tolong sesama atau juga orang-orang kudus. Yang pasti dan terutama, kita mengandalkan kekuatan Tuhan. Berikutnya kita menyertakan Bunda Maria dan para kudus. Maka mendoakan atau menyantikan litani para kudus akan sangat membantu proses pengusiran. Ada juga lagu-lagu yang baik untuk didengarkan, yaitu lagu-lagu doa yang didaraskan, atau dichanting. Lagu-lagu semacam ini biasanya tidak ada musik pengiringnya, tetapi membawa kita untuk ikut berdoa.

Mantra

Di awal catatan ini saya berbicara mengenai mantra pengusir setan. Inilah mantra itu, yang dicontohkan oleh Yesus ketika menolak dan mengusir iblis yang mencobai-Nya.

"Enyahlah, iblis!!! Karena hanya Tuhanlah yang harus disembah, dan kepada-Nyalah engkau harus berbakti!!!"

Mantra ini singkat dan jelas. Pertama, tidak ada kompromi. Enyahlah, iblis!!! Tidak ada tawar menawar. Kedua, langsung mengembalikan kepada Allah. Allahlah yang harus diikuti, yang harus disembah, dan kepada-Nyalah kita harus berbakti.

CAUTION!!!!

Perhatikan baik-baik. Siu sam. Beware!!! Di awal tadi saya katakan bahwa ketika setan gagal mencobai Yesus, dia lari untuk menunggu saat yang tepat. Ketika dia melihat satu kesempatan, dia akan menyerang. Tetap sadar dan waspada. Semakin kita mendekat kepada Allah, biasanya setan akan semakin berusaha menarik kita untuk menjauh. Semakin kita memiliki niat yang baik untuk lebih mencintai Allah, setan tidak tinggal diam. Dia akan terus menggangu.

Mungkin kita pernah mengalami ini. Bahwa ketika kita sudah mau sungguh-sungguh mengikut Allah, ada saja godaan dan halangannya. Terkadang kita menyerah dan akhirnya kembali kepada hidup kita yang lama, yang jauh dari Tuhan.

Maka berjagalah senantiasa. Jangan sampai lengah. Lengah sejangkah saja kita akan terlempar ke tempat sampah. Tentu kita tidak mau khan bau sampah? Maka hati-hatilah, terus berpegang pada Allah. Jangan beri setan kesempatan untuk mausk, meskipun itu hanya sejangkah.

Hong Kong, 9 Maret 2014, 00:45am


Comments

Ketut Astiti said…
Selamat pagi, Romo. :0
terimaksaih banyak renungannya, sangat jelas, mudah dipahami, dan membuat pikirann, hati, dan sikap ini makin mengerti dana ingin lebih dekat pda Tuhan. :). Terimakasih, Mo. Minggu kemarin saya tidak sempat mendengarkan renungan yg Romo sampaikan, dan melaui blog ini, saya masih tetap mengikuti dan mendengarkan Sabda Allah. Kedepannya, saya akan berusaha sekuat tenaga untuk melakukannya. Terimakasih, Mo. Ijin share renngan ini. :)

Popular Posts