Preparing for Christmas, day 16.
PREPARE HIM ROOM
Preparing for Christmas
Daily Meditation with St. Therese Lisieux
Day 16
Monday 3rd week of Advent
12 December 2016
Refleksi:
MENGANGKAT MUKA
Puisi Bileam
Tutur kata Bileam bin Beor,
tutur kata orang yang
terbuka matanya;
tutur kata orang yang
mendengar firman Allah,
yang melihat penglihatan
dari Yang Mahakuasa sambil rebah,
namun dengan mata
tersingkap.
Alangkah indahnya
kemah-kemahmu, hai Yakub,
dan tempat-tempat
kediamanmu, hai Israel!
Sebagai lembah yang
membentang semuanya;
sebagai taman di tepi
sungai;
sebagai pohon gaharu yang
ditanam TUHAN;
sebagai pohon aras di tepi
air.
Air mengalir dari timbanya,
dan benihnya mendapat air
banyak-banyak.
Rajanya akan naik tinggi
melebihi Agag,
dan kerajaannya akan
dimuliakan.
Allah, yang membawa mereka
keluar dari Mesir,
adalah bagi mereka seperti
tanduk kekuatan lembu hutan.
Bangsa-bangsa yang menjadi
lawannya akan ditelannya habis,
dan tulang-tulang mereka
akan dihancurkannya
dan akan ditembaknya tembus
dengan panah-panahnya.
Ia meniarap dan merebahkan
diri sebagai singa jantan,
dan sebagai singa betina;
siapakah yang berani
membangunkannya?
Diberkatilah orang yang
memberkati engkau,
dan terkutuklah orang yang
mengutuk engkau!"
Tutur kata Bileam bin Beor,
tutur kata orang yang
terbuka matanya;
tutur kata orang yang
mendengar firman Allah,
dan yang beroleh pengenalan
akan Yang Mahatinggi,
yang melihat penglihatan
dari Yang Mahakuasa, sambil rebah,
namun dengan mata
tersingkap.
Aku melihat dia, tetapi
bukan sekarang;
aku memandang dia, tetapi
bukan dari dekat;
bintang terbit dari Yakub,
tongkat kerajaan timbul dari
Israel,
dan meremukkan
pelipis-pelipis Moab,
dan menghancurkan semua anak
Set.
Catatan:
Puisi Bileam ini diambil dari Kitab Bilangan Bab 24:2-17. Bileam adalah tokoh yang sedikit kontroversial. Tidak jelas, apakah dia
orang Israel atau bukan. Beberapa mengatakan bahwa dia bukan orang Israel. Pekerjaannya
setara dengan dukun, untuk mengutuk orang atau bangsa. Maka tak sedikit yang
menganggap dia sebagai orang jahat. Kisah mengenai Bileam bisa dibaca dalam Kitab
Bilangan bab 22-24.
Puisi yang ditulis atau dibawakan oleh Bileam dipakai sebagai salah
satu bahan bacaan suci dalam masa Advent untuk menggambarkan orang-orang yang
merindukan datangnya “Yang Kuasa”.
Dia yang mengangkat mukanya untuk melihat tanda di atas sana.
Dia yang mengangkat mukanya untuk mengheningkan hati.
Dia yang mengangkat mukanya untuk melihat Dia melangkah.
Dia yang mengangkat mukanya untuk menajamkan telinga.
Dia yang mengangkat mukanya untuk merasakan kelembutan-Nya.
Dia yang mengangkat mukanya untuk memuji kebesaran Allah.
Tidakkah kau ikut mengangkat muka juga, menyongsong Dia yang akan datang?
salam
Comments