Preparing for Christmas, day seven.
PREPARE HIM ROOM
Preparing for Christmas
Daily Meditation with St. Therese Lisieux
Day 7
Saturday 1st
week of Advent, 3 Desember 2016
Peringatan Santo
Fransiskus Xaverius
Bacaan:
Yesaya 30:19-21, 23-26
Mateus 9:35B 10:1, 5a, 6-8
Kutipan Injil:
Kamu telah menerima dengan cuma-cuma, maka berikanlah dengan
cuma-cuma.
Mateus 10:8
Refleksi:
GRATIS
Hari ini seluruh Gereja merayakan peringatan Santo Franxiskus
Xaverius seorang pelindung karya misi. Dia orang Spanyol yang belajar di Paris.
Di sana dia berjumpa dengan Ignasius Loyola dan mengajaknya bergabung dengan
kelompok religious yang hendak dirintisnya. Tahun 1537 dia ditahbiskan menjadi
imam.
Pada tahun 1541, Paus mengutusnya untuk bermisi ke tanah India. Dan
hampir seluruh hidupnya dia habiskan di tanah misi. Dia banyak mempertobatkan
umat di Goa dan Malaka. Setelah cukup lama di sana, dia memutuskan untuk
meninggalkan India dan menuju Asia Timur. Dua tahun lamanya dia habiskan di
Jepang, sempat singgah di Indonesia daerah Maluku. Keinginannya adalah masuk ke
China.
Keinginannya itu ia wujudkan dengan berusaha memasuki China dengan
sembunyi-sembunyi. Dia belajar bahasa China di Makau dan berusaha menyeberang
ke China daratan. Dia tiba di pulau Shancuan. Di sana dia terkena penyakit dan
meninggal dunia.
Mungkin kita bertanya-tanya, semangat apa yang membuat Fransiskus
Xaverius ini begitu kuat untuk meninggalkan negaranya dan mewartakan Injil
Tuhan? Jawabannya adalah rahmat Tuhan yang dia terima secara cuma-cuma. Maka ia
membagikannya dengan cuma-cuma. Seperti yang diharapkan oleh Yesus dalam Injil
hari ini.
Bahkan bukan hanya Fansiskus Xaverius, banyak misionaris yang lain,
digerakkan oleh semangat yang sama. Bahkan Theresia Lisieux yang tinggal dalam
biara tertutup juga memiliki semangat yang sama karena digerakkan oleh rahmat
Allah yang dia terima secara cuma-cuma.
Ribuan martir rela memberikan nyawa mereka karena merasa telah
menerima rahmat yang bergitu istimewa dan gratis. Maka mereka tak segan-segan
membagikannya, bahkan nyawa meeka sekalipun.
Saat ini, di banyak tempat di berbagai belahan negara, banyak
pengikut Yesus yang mengalami penyiksaan hanya karena mereka pengikut Yesus.
Banyak yang diperlakukan semena-mena, ditindas, bahkan tidak sedikit yang
disiksa dan dibunuh. Banyak dari mereka yang tegar, yang tidak menyerah. Karena
mereka mengalami kasih Allah yang mereka terima secara cuma-cuma.
Sebuah contoh yang sangat nyata untuk kehidupan iman umat. Bahwa
kesanggupan untuk mengimani Yesus, adalah kesanggupan untuk menerima pengalaman
seperti Yesus, ditolak dan bahkan disiksa. Kesanggupan untuk menghadapi segala
kesulitan hanya berbekal iman dan kasih yang tekah dilimpahkan Allah. Kamu
telah menerima secara cuma-cuma, maka bagikanlah juag dengan cuma-cuma.
Kutipan dari Santa Theresia Lisieux
Saya ingin menjadi seorang missionaris, bukan hanya untuk beberapa
tahun saja, tapi untuk selamanya hingga akhir masa…. Tetapi di atas semuanya
itu, O Penebusku, aku ingin mempersembahkan darahku kepada-Mu, hingga tetes
yang terakhir.
(Manuskrip B, 3)
Doa:
Allah pemberi segala sesuatu, Engkau telah memampukan kami dengan
segala rahmat dan berkat. Semoga karenanya kami mampu ikut serta ambil bagian
dalam karya pelayanan-Mu, meluaskan kerajaan-Mu, menyebarkan rahmat kasih
kepada mereka yang kami jumpai sepanjang hari ini.
Aksi
Hari berdoa bagi orang yang telah menyakiti hati kita. Mendoakan
mereka agar mendapat kasih dan rahmat dari Allah sendiri.
MoRis HK
Hong Kong, 3 Desember 2016
Comments